Polda Riau Bisa Digugat Soal Gerebek Wabup Rohil Sulaiman dengan DRS Kabid Dispenda Dikamar Hotel
RIAU24.COM - Peneliti ASA Indonesia Institute Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus penggerebekan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) Sulaiman oleh Ditreskrimum Polda Riau yang terjadi pada Kamis (25/5/2023) di salah satu hotel di Pekanbaru.
Hal tersebut disampaikan Reza sembari mengingatkan netralitas Polri pada Pilpres 2024 untuk meyakinkan publik agar tidak ada anggota polisi yang bersekongkol dengan kubu politik mana pun.
Untuk itu, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu mengeluarkan surat perintah tentang netralitas Polri pada Pilpres 2024.
"Kapolri Jenderal Listyo Sigit sudah seharusnya mengeluarkan perintah tentang netralitas Polri pada Pilpres 2024 untuk meyakinkan publik bahwa Polri tidak akan bersekongkol dengan kubu politik mana pun," ujar Reza dikutip dari Antara.
Pakar psikologi forensik itu menyinggung penggerebekan terjadi saat Sulaiman sedang berada di dalam kamar hotel bersama seorang wanita yang merupakan anak buahnya, seorang kepala bidang di Dispenda Rohil.
"Berduaannya memang parah. Tapi bagaimana memahami 'operasi rutin' dan 'operasi hunting'oleh polisi? Bukan operasi politik dalam kemasan penegakan hukum?" terang Reza.
Dalam kasus Wabup Rohil tersebut, Reza mempertanyakan langkah polisi akan membawa kasus tersebut ke persoalan hukum mana karena jika terkait perzinaan.
Hal itu merupakan delik aduan. Sementara istri Wabup Rohil tidak akan mempolisikan suaminya. Atau langkah kepolisian tersebut sekadar membuka aib warga yang notabene sekaligus kader partai politik.
"Tapi lumayanlah. Polisi sudah bantu masyarakat mengenal pemimpinnya lebih baik lagi,"ujar Reza.
Dia menyampaikan, sebaiknya polisi lebih cermat dalam bekerja, termasuk kecermatan dalam menjelaskan suatu kasus ke publik.
Tanpa penjelasan yang baik akan terkesan bahwa alih-alih bekerja secara profesional, polisi bekerja sesuai kepentingan politik praktis tertentu.
Reza mengingatkan agar otoritas penegak hukum jangan bermain api, apalagi dengan politik sehingga ada istilah double trouble untuk mengiaskan sifat merusak yang sedemikian parah ketiga polisi main mata dengan politik.
(***)