Pemerintah Siapkan Rp 477,5 Triliun untuk Infrastruktur dan Proyek IKN di 2024
RIAU24.COM - Pemerintah mengalokasikan anggaran hingga sebesar Rp 2.044 triliun untuk berbagai proyek prioritas pada 2024.
Melansir finance.detik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap anggaran prioritas yang disiapkan itu dalam rangka mendorong transformasi ekonomi negara.
“Untuk mendukung berbagai reformasi dan langkah-langkah pembangunan fundamental 2024, kami munculkan anggaran prioritas dalam mendukung transformasi ekonomi,” kata Sri Mulyani, Selasa (30/5).
Anggaran tersebut, katanya mencakup lima sektor, yaitu pendidikan, perlindungan sosial, infrastruktur, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Untuk pendidikan, pemerintah menganggarkan Rp643,1 triliun hingga Rp695,3 triliun. Anggaran pendidikan akan disalurkan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemberian beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta link and match.
“Kami mulai dari yang paling dini, dari ibu hamil, PAUD, hingga yang sudah bekerja bisa mendapatkan alokasi pendidikan ini,” ujar Menkeu.
Kemudian perlindungan sosial sebesar Rp 503,7 triliun sampai Rp 546,9 triliun. Sri Mulyani mengatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
"Sehingga kenaikan dari pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati oleh yang paling tinggi saja, terutama bisa dirasakan oleh mereka yang paling bawah," jelasnya.
Lalu ada anggaran infrastruktur yang akan dialokasikan sebesar Rp 396,9 triliun sampai Rp 477,5 triliun. Anggaran itu rencananya untuk mendukung infrastruktur pendukung tranformasi ekonomi, mulai dari energi, pangan, konektivitas, dan untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.
Selanjutnya, alokasi untuk kesehatan sebesar Rp 187,9 triliun sampai Rp 200,8 triliun. Anggaran itu untuk penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting, penguatan teknologi dan kemandirian farmasi, penguatan jaminan kesehatan nasional, serta untuk penguatan sistem kesehatan yang handal.
Terakhir, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk proyek ketahanan pangan sebesar Rp 104,3 triliun sampai Rp 124,3 triliun. Dana itu untuk meningkatkan produksi pangan domestik melalui program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan.