Ngeri! Inilah Dampak Dahsyat dari Epidemi Obat Zombie di Philadelphia
RIAU24.COM - Skala epidemi obat zombi atau yang disebut 'tranq' yang merajalela di jalan-jalan Philadelphia, AS, telah terungkap melalui rekaman mengerikan para pecandu narkoba yang dibagikan di media sosial.
Klip menunjukkan lingkungan Kensington - dianggap sebagai 'ground zero' untuk krisis narkoba kota - konon dipenuhi dengan pecandu seperti zombie, yang terlihat pingsan di jalanan. Klip tersebut pertama kali dibagikan oleh pengguna di TokTok, lalu di Twitter.
Video tersebut menyoroti situasi narkoba yang mengkhawatirkan yang dihadapi AS karena penggunaan berlebihan obat Xylazine atau ‘tranq’ atau juga dikenal sebagai 'obat zombie'
Awalnya disetujui untuk penggunaan hewan oleh Food and Drug Administration (FDA) tetapi secara bertahap ditemukan di fentanil, heroin dan obat-obatan terlarang lainnya untuk meningkatkan efek obat penenangnya, menurut laporan tersebut.
Obat itu sangat manjur sehingga Gedung Putih baru-baru ini menyatakannya sebagai ancaman baru yang muncul.
Dalam sebuah pernyataan bulan lalu, pejabat kesehatan Philadelphia mengatakan bahwa kota tersebut telah terkena dampak epidemi secara besar-besaran.
"Xylazine telah memukul Philadelphia dengan sangat keras, menyebabkan peningkatan kematian akibat overdosis serta luka parah yang dapat menyebabkan sepsis dan amputasi," kata Departemen Kesehatan dan Dewan Kesehatan Philadelphia, menurut outlet New York Post.
"Akibatnya, Departemen Kesehatan Masyarakat Philadelphia telah bekerja sama dengan mitra di seluruh kota untuk mengatasi aspek baru dari epidemi overdosis obat ini," imbuh departemen tersebut.
Di tengah krisis ini adalah Jaksa Wilayah Larry Krasner, yang disalahkan karena gagal menekan situasi narkoba.
Kegagalannya untuk menangani kejahatan dan krisis narkoba menyebabkan pemakzulannya pada tahun 2022 karena 'kelalaian tugas', namun persidangan pemakzulannya ditunda tanpa batas waktu.
Xylazine, non-opioid, dianggap tidak cocok untuk manusia karena overdosis mencegah seseorang merespons nalokson, atau Narcan pengobatan pembalikan overdosis yang paling banyak digunakan.
Obat tersebut dapat dikonsumsi dengan berbagai cara karena dicampur dengan zat lain untuk meningkatkan efek psikedeliknya.
Pengguna terlihat merokok, mendengus, menyuntikkan, menelan dan menghirup obat, bahkan ada yang terlihat menyuntikkannya di antara jari kaki mereka.
Efek obat tampak sangat mirip dengan overdosis, karena korban menderita sedasi yang tidak terkendali, pernapasan lambat, dan ketidaksadaran.
(***)