RIAU24.COM - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyebutkan menduetkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan adalah pekerjaan paling realistis untuk Pilpres 2024.

Bahkan menduetkan Airlangga-Zulhas lebih realistis ketimbang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi Nasdem-Demokrat-PKS dalam Pemilu 2024 dikutip dari rmol.id, Minggu, 28 Mei 2023.

Alasan pertama karena Golkar dan PAN tidak perlu memikirkan ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Bicara di Pemilu 2019, Golkar mendapatkan 85 kursi dan PAN 44 kursi.

Jika digabung, tentu saja keduanya sudah mempunyai 129 kursi. Artinya memiliki lebih dari syarat minimal yakni 115 kursi.

"Ketika Golkar digabungkan dengan PAN itu masih aman secara PT-nya, maka apakah nanti skema akan menang atau akan meramaikan pilpres, ini juga akan menjadi pilihan mana yang akan dimainkan oleh pasangan Airlangga-Zulhas," ujarnya.

"Tiketnya akan lebih aman dibandingkan Koalisi Perubahan yang masih tarik menarik soal cawapres," sebutnya.

Kedua, duet Airlangga-Zulhas lebih mungkin ketimbang pasangan calon jagoan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Alasannya karena hingga kini Prabowo masih belum menentukan sosok cawapresnya.

"Kalau memang duet maut Airlangga-Zulhas ini oke dan ini secara ambang batas PT aman ya kan, dimulai saja," sebutnya.