Terjawab! Ini Biang Gelombang Panas Mematikan yang Hantam Asia Tenggara
Studi baru oleh para ilmuwan iklim internasional mengamati suhu maksimum rata-rata dan indeks panas maksimum, termasuk kelembapan.
"Di kedua wilayah, para peneliti menemukan bahwa perubahan iklim membuat gelombang panas lembap setidaknya 30 kali lebih mungkin terjadi, dengan suhu setidaknya 2 derajat Celcius lebih panas daripada tanpa perubahan iklim," kata WWA dalam sebuah pernyataan.
"Sampai keseluruhan emisi gas rumah kaca dihentikan, suhu global akan terus meningkat dan kejadian seperti ini akan semakin sering dan parah," tambahnya. ***