Pentingnya Terapkan Etika Digital, Cegah Timbulnya Konflik di Jagat Maya
RIAU24.COM - Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali Ni Kadek Dwi Febriani mengingatkan pentingnya etika digital saat beraktivitas di jagat maya guna menghindari timbulnya konflik atau permasalahan.
"Contoh etika dalam media sosial adalah bersikap kritis dan berpikir sebelum bertindak (mengunggah), tidak menyebarkan data pribadi, menyebutkan sumber, tidak menggunakan huruf kapital secara keseluruhan, dan berhati-hati dalam meneruskan pesan,” kata Ni Kadek dalam rilis pers yang diterima, Sabtu.
Hal itu disampaikannya dalam lokakarya "Pentingnya Literasi Digital dalam Beraktivitas di Media Sosial” yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Jawa Barat.
Ni Kadek menjelaskan, dalam ruang digital, interaksi dan komunikasi yang dilakukan dilatarbelakangi oleh perbedaan budaya atau kultur. Dari ragam perbedaan budaya tersebut kemudian menciptakan standar baru tentang etika.
Oleh karena itu, segala aktivitas di ruang digital memerlukan apa yang disebut etika digital. Dia mengatakan pengguna ruang digital harus sadar bahwa interaksi di dunia maya bukan sekadar berurusan dengan deretan huruf dan layar monitor, tetapi juga dengan manusia sesungguhnya yang ada di jaringan yang lain.
Sementara itu, Pendiri Sobat Cyber Indonesia Al Akbar Rahmadillah yang juga menjadi pembicara menilai bahwa tanpa etika dalam bermedia sosial, potensi terjadinya konflik amat besar.