Krisis Populasi, 5 Negara Rela Bayar Pendatang demi Tinggal di Wilayahnya
RIAU24.COM - Krisis populasi saat ini menjadi masalah yang tengah dihadapi beberapa negara. Beberapa negara di Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan tengah mengalami penurunan angka kelahiran yang signifikan.
Konon berkaitan dengan 'resesi seks', menurunnya gairah ingin memiliki anak, menikah, maupun berhubungan seks.
China yang sebelumnya dikenal sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, bahkan mengalami penyusutan populasi hingga posisinya baru-baru ini digeser oleh India.
Masalah krisis populasi tak hanya dialami oleh negara di Asia. Beberapa negara di belahan dunia lain pun juga tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah yang sama. Bahkan ada beberapa negara rela memberikan sejumlah uang agar mau pindah ke negaranya.
Adapun berikut ini adalah beberapa negara yang rela membayar orang untuk tinggal di wilayahnya dikutip dari Expatriate Healthcare:
Spanyol
Banyak kota kecil di Spanyol tengah menghadapi penurunan populasi karena banyak anak muda yang lebih memilih tinggal di perkotaan. Hal ini membuat beberapa kota kecil di Spanyol menawarkan insentif untuk orang asing agar mau tinggal dan bekerja di wilayahnya.
Contohnya seperti di Ponga, sebuah desa kecil di pegunungan utara Spanyol dengan jumlah penduduk sebanyak 500 orang. Desa ini menawarkan pasangan muda 3.000 euro (Rp 48,5 juta) yang mau pindah ke sana selama 5 tahun.
Jika pasangan memiliki anak ketika tinggal di Ponga, pemerintah setempat akan memberikan tambahan sebesar 3.000 euro per anak.
Yunani
Yunani mengalami penurunan populasi secara stabil sejak tahun 2010 dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2050. Salah satu pulau di Yunani menawarkan insentif untuk mendorong pendatang baru.
Gereja Orthodox di pulau Antikythera berencana memberikan sebidang tanah dan akan menerima 500 euro (Rp 8,1 juta) per bulan selama tiga tahun jika tinggal di sana.
Baca juga:
Ciri-ciri Lupus Ini Kerap Tak Disadari, Penyakit dengan Julukan 'Seribu Wajah'
Chili
Chili telah mendorong bisnis baru untuk dibangun di negaranya semenjak tahun 2016. Melalui program Startup Chile, pendatang bisa mendaftar salah satu dari tiga program yang ditawarkan yaitu Build, Ignite, dan Growth.
Build digunakan untuk startup baru dan merupakan program empat bulan untuk membantu meluncurkan bisnis baru. Dengan program ini, startup baru akan menerima dana 14.000 dolar AS (Rp 206,4 juta) dan visa tinggal selama 1 tahun.
Sedangkan program Ignite akan menawarkan bisnis 30.000 dolar AS (Rp 442,4 juta) dan program Growth ditujukan untuk bisnis yang lebih matang dan menawarkan pendanaan hingga 80.000 dolar AS (Rp 1,1 miliar).
Italia
Alami masalah populasi yang serupa, beberapa daerah di Italia juga menawarkan insentif untuk mendorong pertumbuhan penduduk baru, meningkatkan populasi, dan ekonomi lokal.
Kota kecil bernama Candela yang memiliki populasi 2.700 orang menawarkan uang sebanyak 800 euro (Rp 12,9) untuk lajang, 1.300 euro (Rp 21 juta) untuk pasangan, dan 2.000 euro (Rp 32,3 juta) untuk keluarga agar mau pindah ke desa.
Syarat yang diberikan oleh pemerintah setempat adalah pendatang baru harus menyewa properti di Candela untuk tinggal penuh waktu dan juga mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan setidaknya 7.500 euro (Rp 121,3 juta) per tahun.
Amerika Serikat
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat menawarkan uang untuk pekerja yang mau tinggal dan bekerja di wilayahnya. Misalnya seperti Tulsa, Oklahoma yang menawarkan pekerja remote uang hingga 10.000 dolar AS (Rp 147,5 juta).
Selain itu di Topeka, Kansas juga menawarkan dana hingga 15.000 dolar AS (Rp 221,3 juta) pada pekerja yang mau tinggal di wilayahnya. Syaratnya adalah pelamar harus membuktikan bahwa mereka sudah menyewa atau membeli properti di Topeka dan menjadi tempat tinggal utama. ***