PBB: Banjir Bandang di Somalia Renggut 22 Nyawa dan 450.000 Orang Terkena Dampak
Hal ini memaksa warga untuk segera mengumpulkan barang-barang mereka dan menyusuri jalanan yang terendam banjir untuk mencari perlindungan.
Berbicara kepada AFP, warga mengatakan bahwa banjir telah menjadi cobaan yang biasa, dengan seorang warga mengatakan bahwa ini adalah kelima kalinya dia melarikan diri dari banjir bandang di daerah Beledweyne.
Menurut para ahli, negara ini lebih sering mengalami peristiwa cuaca ekstrem dan dengan intensitas yang lebih besar akibat perubahan iklim.
Dikutip AFP, cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di Somalia. Afrika Timur dan Tengah sering dilanda cuaca ekstrem selama musim hujan, menyebabkan kerusakan harta benda yang signifikan dan merenggut banyak nyawa.
Awal bulan ini, banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat merenggut nyawa 135 orang di Rwanda, menyebabkan lebih dari 9.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Pekan lalu, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, lebih dari 400 orang tewas akibat hujan deras, banjir, dan tanah longsor.