Riset Menyebutkan Perubahan Pola Hubungan sebelum Perselingkuhan, Ini Faktornya
RIAU24.COM - Para peneliti dari Universitas Tilburg di Belanda berhasil mengidentifikasi pola penurunan hubungan yang secara bertahap berakhir menjadi salah satu pihak melakukan perselingkuhan.
Penelitian itu menemukan adanya penurunan level well-being yang sangat jelas sebelum perselingkuhan terjadi.
Menurut kamus American Psychological Association (APA), well-being sendiri adalah keadaan individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik.
"Perselingkuhan sebagian besar diyakini memiliki konsekuensi yang merusak bagi well-being pribadi dan hubungan," tulis para peneliti, seperti dikutip IFL Science.
"Namun literatur empiris tidak cukup untuk menjelaskan apakah perselingkuhan membuat hubungan bermasalah, merupakan gejala dari hubungan yang bermasalah, atau keduanya," tambah peneliti.
Para peneliti menganalisis kelompok besar sekitar 1.000 orang dewasa dan mengamati hubungan mereka selama rata-rata 8 tahun.