Cuaca Panas Ekstrem Meningkat, Ini Negara yang Paling Berisiko Terkena Dampaknya
Penelitian dengan Pemodelan Iklim
Para peneliti menggunakan model iklim terbaru dan data populasi global untuk membuat penilaian. Mereka juga menggunakan metode untuk menentukan kemungkinan berulangnya peristiwa iklim ekstrem yang dikenal sebagai statistik nilai ekstrem.
Secara statistik, gelombang panas yang cukup ekstrem untuk tidak diprediksi oleh model, telah terjadi di 31 persen dari 136 wilayah yang dicakup oleh penelitian selama 60 tahun terakhir.
"Karena gelombang panas semakin sering terjadi, kita perlu lebih siap," kata ilmuwan iklim, Vikki Thompson dari University of Bristol di Inggris.
"Kami mengidentifikasi daerah yang mungkin beruntung sejauh ini. Beberapa daerah ini memiliki populasi yang berkembang pesat, beberapa negara berkembang, beberapa sudah sangat panas. Kami perlu menanyakan apakah rencana aksi panas untuk daerah ini sudah cukup," imbuhnya.
Negara-negara berkembang adalah yang paling tidak mungkin memiliki rencana panas yang komprehensif, menurut para peneliti.