Perang Ukraina: Sistem Pertahanan Udara Menangkis Serangan Rudal Rusia di Wilayah Kyiv
RIAU24.COM - Otoritas setempat mengatakan Senin pagi (1 Mei) bahwa sistem pertahanan udara menangkis serangan rudal Rusia di wilayah Kyiv setelah peringatan udara dikeluarkan di seluruh Ukraina oleh layanan darurat.
Dibawa ke Telegram, pemerintah daerah Kyiv mengatakan pertahanan udara sedang bekerja dan mendesak warga untuk tinggal di tempat penampungan sampai alarm udara berbunyi.
Mengutip media Ukraina, kantor berita Reuters melaporkan bahwa ledakan juga dilaporkan terjadi di wilayah Dnipropetrovsk dan Sumy. Detail lebih lanjut ditunggu.
Serangan rudal hari Senin terjadi setelah serangan Ukraina di desa perbatasan Rusia Suzemka menewaskan empat orang dan melukai dua lainnya pada hari Sabtu.
Menurut gubernur setempat Alexander Bogomaz, penembakan Ukraina menghantam Suzemka dua kali dalam semalam dan pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh beberapa peluru.
Bogomaz mengatakan bahwa satu peluru menghantam rumah penduduk yang memicu kebakaran dan dua rumah lagi rusak, menambahkan desa tersebut mengumumkan keadaan darurat.
"Pekerjaan terus dilakukan untuk menghilangkan puing-puing. Di daerah di mana langkah-langkah operasional telah selesai, komisi penilaian kerusakan telah mulai bekerja," kata gubernur setempat.
Jumat lalu (28 April), pasukan Rusia melancarkan serangan rudal di seluruh Ukraina, menewaskan 26 orang termasuk lima anak. Ini adalah serangan udara berskala besar pertama yang dilanda perang
Ukraina dalam hampir dua bulan, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan memberikan tanggapan.
Dan sehari kemudian, pihak berwenang mengatakan kebakaran besar terjadi di depot bahan bakar di Sevastopol Krimea setelah serangan pesawat tak berawak.
Saat ini, sebagian besar pertempuran di Ukraina terjadi di wilayah timur dan selatan. Pemerintah Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya menguasai bagian-bagian Bakhmut dan Rusia tidak dapat menguasai kota itu.
"Pertempuran sengit berlanjut di kota Bakhmut. Musuh tidak dapat menguasai kota, meskipun mengerahkan semua pasukannya ke dalam pertempuran dan berhasil," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar di Telegram.
"Pertahanan Bakhmut mengatasi tugas militernya," Malyar.
Pernyataannya muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah merebut empat blok di Bakhmut barat, tetapi klaim ini tidak dapat diverifikasi, lapor Reuters.
(***)