Menu

Zelensky Sebut Akan Bertempur Sampai Mati Seandainya Rusia Menyerang Markas Kyiv

Amastya 30 Apr 2023, 13:24
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky /Twitter
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky /Twitter

RIAU24.COM - Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa jika Rusia menyerang markasnya di Kyiv pada awal konflik, dia akan bertempur sampai mati dengan lingkaran dalamnya.

"Saya tahu cara menembak. Bisakah Anda membayangkan (tajuk utama seperti) 'Presiden Ukraina ditawan oleh Rusia?' Ini memalukan. Saya yakin ini akan memalukan," kata presiden Ukraina itu kepada saluran televisi 1+1.

Intelijen Rusia diduga berusaha memasuki ibu kota Ukraina, Kyiv, pada hari-hari awal invasi pada 24 Februari 2022.

Namun, pejabat Ukraina mengatakan upaya pejabat Rusia digagalkan dan oleh karena itu mereka tidak dapat mencapai Bankova Street di kota, tempat kantor kepresidenan berada.

Pasukan Rusia lainnya berusaha untuk maju dalam serangan mereka di pinggiran Kyiv. Beberapa upaya sabotase yang gagal juga dilaporkan oleh pejabat di dalam kota.

"Saya pikir jika mereka masuk ke dalam, ke administrasi, kami tidak akan berada di sini," kata Zelenskiy. Namun, wawancara tersebut tidak menjelaskan unit Rusia mana yang dirujuk oleh presiden Ukraina selama wawancara.

"Tidak ada yang akan ditawan karena kami memiliki pertahanan Jalan Bankova yang dipersiapkan dengan sangat serius. Kami akan berada di sana sampai akhir," katanya.

Ketika ditanya apakah dia membawa pistol dan berlatih menggunakannya, dia mengaku melakukannya. Tapi dia menolak gagasan bahwa dia mungkin menggunakannya untuk menembak dirinya sendiri.

"Tidak, tidak, tidak. Ini bukan (menembak) diri saya sendiri. Menembak balik, tentunya," katanya.

Konflik telah mengakibatkan ribuan kematian dan pengungsian banyak orang.

Komunitas internasional, termasuk PBB, mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Konflik tetap belum terselesaikan, dan upaya untuk menemukan solusi damai telah dilakukan tetapi hanya memiliki sedikit keberhasilan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum melarikan diri dari Ukraina setelah Rusia menginvasi Ukraina. Faktanya, dia telah menjadi kritikus vokal terhadap agresi Rusia.

Zelensky telah mengunjungi garis depan konflik dan bertemu dengan tentara dan warga sipil yang terkena dampak konflik. Dia juga terlibat dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik tersebut, namun masih belum terselesaikan.

(***)