AI Temukan Planet Baru di Luar Sistem Tata Surya
RIAU24.COM - Sebuah planet baru di luar tata surya ditemukan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang bisa disebut sebagai kesuksesan besar yang dicapai oleh AI, yang menjadi berita utama akhir-akhir ini.
Teknologi tersebut digunakan oleh para astronom untuk menemukan planet baru, yang memberikan dorongan besar pada pembelajaran mesin.
Para peneliti, yang bekerja di University of Georgia, mengatakan bahwa penemuan planet yang sebelumnya tidak dikenal yang hadir di luar tata surya kita terjadi dengan menggunakan teknologi tersebut.
Ini adalah beberapa langkah pertama yang telah diambil AI dalam dunia astronomi dan penemuan planet, mengisyaratkan jumlah keberhasilan yang mungkin dicapai dalam waktu dekat. Dengan penemuan tersebut, AI membuktikan dirinya sebagai alat yang berpotensi digunakan di berbagai bidang.
“Kami mengonfirmasi planet menggunakan teknik tradisional, tetapi model kami mengarahkan kami untuk menjalankan simulasi tersebut dan menunjukkan dengan tepat di mana planet itu berada,” kata Jason Terry, yang telah terdaftar sebagai mahasiswa doktoral di UGA Franklin College of Arts and Sciences dalam sebuah pernyataan.
Penemuan planet baru telah membuat tambahan baru pada katalog lebih dari 5.000 exoplanet yang telah ditemukan di luar tata surya.
Penemuan planet tersebut telah dirinci dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal, yang telah terdeteksi di sekitar bintang bernama HD 142666.
Para peneliti menyatakan bahwa pembelajaran mesin dan AI telah mengungkapkan proses baru yang menggarisbawahi evolusi dan pembentukan sistem planet.
Sinyal planet yang baru ditemukan terdeteksi oleh AI dari data yang telah dianalisis para astronom sebelumnya, tetapi planet tersebut tetap tidak diperhatikan.
Hanya butuh sekitar satu jam bagi AI untuk menelusuri data dan menunjukkan bukti kuat yang mengonfirmasi keberadaan planet baru di tempat tertentu.
“Ketika kami menerapkan model kami ke serangkaian pengamatan yang lebih tua, mereka mengidentifikasi piringan yang tidak diketahui memiliki planet meskipun telah dianalisis. Seperti penemuan-penemuan sebelumnya, kami menjalankan simulasi cakram dan menemukan bahwa sebuah planet dapat menciptakan kembali pengamatan tersebut,” tambah Jason.
Model yang diproses menggunakan teknologi AI menunjukkan bahwa planet itu ada di wilayah tertentu di piringan.
“Ini adalah bukti konsep yang sangat menarik. Kami tahu dari pekerjaan kami sebelumnya bahwa kami dapat menggunakan pembelajaran mesin untuk menemukan eksoplanet pembentuk yang diketahui. Sekarang, kami tahu pasti bahwa kami dapat menggunakannya untuk membuat penemuan baru, ”kata Cassandra Hall, peneliti utama Grup Riset Pembentukan Planet Eksoplanet dan Planet di UGA.
(***)