10 Efek Samping Makan Berlebihan Saat Lebaran
RIAU24.COM - Lebaran kerap menjadi kesempatan untuk menyantap berbagai makanan dan jajanan khas yang biasanya hanya ada saat Hari Raya umat Islam itu.
Banyaknya makanan yang menggugah selera terkadang membuat pola makan tidak terkontrol.
Padahal, ada efek samping jika makan berlebihan saat yang perlu diwaspadai.
Apa saja efek samping tersebut?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 10 efek samping jika makan berlebihan: Memicu obesitas.
Mengganggu pengaturan lapar oleh tubuh.
Meningkatkan risiko penyakit.
Mengganggu fungsi otak.
Memicu mual.
Memicu rasa kantuk.
Memicu refluks asam lambung.
Memicu maag.
Menyebabkan gas berlebihan dan kembung. Menyebabkan kelelahan dan lesu. Berikut penjelasan masing-masing efek samping: 1. Memicu obesitas
Dikutip dari HealhtLine, semakin banyak makanan yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula kalori dan lemak masuk ke tubuh.
Terlalu banyak lemak masuk ke tubuh, akan memicu terjadinya obesitas karena kelebihan kalori dari lemak.
2. Mengganggu pengaturan lapar oleh tubuh
Lapar yang dirasakan oleh manusia diatur oleh dua hormon, yakni ghrelin dan leptin.
Ghrelin akan merangsang nafsu makan dan leptin akan menekan nafsu makan, sehingga dua hormon itu akan menyeimbangkan rasa lapar.
Namun, makan berlebih dapat mengganggu keseimbangan tersebut sehingga sulit untuk menentukan kapan tubuh membutuhkan makanan.
3. Meningkatkan risiko penyakit
Diketahui bahwa jika terlalu banyak makan, maka akan menimbulkan obesitas atau berat badan berlebihan dan resistensi insulin.
Dua faktor itu bisa meningkatkan risiko terkena sindrom metabolic, yakni sekelompok kondisi dari berbagai penyakit seperti stroke, diabetes, dan penyakit jantung.
4. Mengganggu fungsi otak
Makan berlebihan dan peningkatan berat badan seiring waktu akan merusak fungsi otak.
Hal itu memicu penurunan kognitif pada orang dewasa sehingga sulit untuk meningat sesuatu.
5. Membuat mual
Makan berlebih secara berturut-turut akan memicu perasaan mual dan gangguan pencernaan yang tidak nyaman.
Hal itu lantaran makanan yang masuk ke perut dapat menghambat sistem pencernaan.
6. Memicu rasa kantuk
Rasa kantuk dapat dipicu oleh makan berlebih secara terus menerus.
Fenomena tersebut disebut dengan hipglikemia, yakni kondisi gula darah menurun secara signifikan setelah makan secara berlebih karena produksi insulin berlebih.
Selain itu, hipoglikemia bisa menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan sakit kepala.
7. Memicu refluks asam lambung
Dilansir dari ClevelandClinic, refluks asam lambung dapat dipicu oleh berbagai hal, salah satunya yakni makan secara berlebihan.
Hal itu dikarenakan lemak dapat merangsang kolesistokini, yakni hormone pemicu melemahnya esofagus bagian bawah. Oleh karena itu, asam lambung lebih mudah naik
8. Memicu maag
Maag atau dispepsia adalah kondisi ketika seseorang merasakan rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung, dapat disebabkan oleh makan berlebihan.
Hal itu lantaran memaksa lambung untuk memproduksi asam lambung secara berlebih untuk memproses makanan yang masuk.
9. Menyebabkan gas berlebihan dan kembung
Makan berlebihan juga bisa menyebabkan gas berlebihan di dalam perut lantaran makanan menghasilkan gas.
Sehingga sistem pencernaan pun akan tegang.
Selain itu, makan terlalu berlebihan juga akan memicu kembung karena makanan dalam jumlah besar dengan cepat masuk ke perut.
10. Menyebabkan kelelahan dan lesu
Mengonsumsi banyak makanan dapat menyebabkan rasa lelah dan lesu pada seseorang.
Hal itu karena dipicu oleh peningkatan kadar gula dalam darah secara cepat, terutama makanan yang dikonsumsi tinggi dengan protein dan karbohidrat. ***