Jet Rusia Tidak Sengaja Tembakan Senjata di Belgorod Dekat Perbatasan Ukraina, 2 Orang Terluka
RIAU24.COM - Sebuah pesawat perang Rusia secara tidak sengaja menembakkan senjata ke kota Belgorod dekat Ukraina, Kamis malam (20 April), menyebabkan ledakan yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan di dekatnya, kata kantor berita Rusia, TASS, mengutip kementerian pertahanan negara tersebut.
Menurut laporan media yang mengutip pejabat, insiden itu juga melukai sedikitnya dua orang.
“Sekitar pukul 22:15 (10:15 malam) waktu Moskow pada 20 April, ketika pesawat Su-34 Angkatan Udara Rusia sedang melakukan penerbangan di atas kota Belgorod, pelepasan darurat persenjataan udara terjadi,” Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip TASS.
Sementara itu, penyelidikan atas insiden tersebut juga sedang dilakukan.
Menurut laporan media tersebut, kementerian pertahanan juga telah mengkonfirmasi bahwa sejumlah bangunan yang tidak disebutkan jumlahnya rusak setelah pelepasan amunisi penerbangan secara tidak sengaja dan memastikan bahwa tidak ada korban jiwa. Su-34 adalah jet tempur-pembom supersonik.
Kementerian pertahanan tidak mengatakan senjata apa yang digunakan.
Sementara itu, gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengumumkan keadaan darurat, Kamis, mengkonfirmasikan ledakan itu, di aplikasi perpesanan Telegram dan mengatakan bahwa ada kawah berukuran 20 meter di salah satu jalan utama di kota Rusia.
Gubernur juga mengatakan empat mobil dan empat gedung apartemen rusak, menurut Reuters, menambahkan dua wanita terluka.
Rekaman video dari situs tersebut menunjukkan tumpukan beton di jalan, beberapa mobil rusak dan bangunan dengan jendela pecah, lapor kantor berita tersebut, menambahkan bahwa satu rekaman juga menunjukkan apa yang tampak seperti mobil terbalik di atap sebuah toko.
Khususnya, wilayah Belgorod adalah salah satu dari beberapa bagian Rusia selatan yang dilaporkan telah menyaksikan ledakan dengan target penyimpanan bahan bakar dan amunisi sejak awal dari apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus di Ukraina yang dimulai pada Februari tahun lalu.
(***)