Menu

PAN Balas Partai Ummat: SARA Tak Boleh Dimasukkan ke Permainan Politik 

Zuratul 19 Apr 2023, 10:58
PAN Balas Partai Ummat: SARA Tak Boleh Dimasukkan ke Permainan Politik. (Parlementeria/Foto)
PAN Balas Partai Ummat: SARA Tak Boleh Dimasukkan ke Permainan Politik. (Parlementeria/Foto)

RIAU24.COM Partai Ummat menyebut sudah tidak zaman lagi menakuti isu politik identitas. 

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tak boleh dimasukkan ke permainan politik.

Viva awalnya mengatakan isi kampanye dari suatu partai, termasuk politik identitas, merupakan urusan masing-masing parpol. Namun, dia mengatakan harus ada kejelasan makna politik identitas yang dimaksud.

"Jika ada partai politik mengkampanyekan politik identitas, ya terserah saja. Itu rumah tangga partai lain. Saya tidak mengurusi. Cuma perlu kejelasan tentang terminologi, konsep, dan perspektif dari politik identitas itu karena istilah politik identitas saat ini telah ditafsirkan secara beragam oleh publik sehingga memicu pro dan kontra di masyarakat," ujar Viva Yoga kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

Viva menyebut politik identitas ialah cara berpolitik yang memanfaatkan suku, ras, dan agama untuk kepentingan politik. Viva mengatakan isu SARA digunakan untuk meningkatkan keterpilihan figur maupun lembaga politik.

"Menurut saya, politik identitas adalah cara berpolitik yang menggunakan, memanfaatkan, dan mengeksplorasi identitas berdasarkan suku, agama, ras/etnis, antar golongan masyarakat (SARA) sebagai alat politik dan dimasukkan ke dalam turbulensi politik dengan tujuan untuk mendapatkan atau meningkatkan elektoral (keterpilihan) dari figur atau lembaga politik. Kalau identitas kartu tanda penduduk, identitas agama, alamat, ya itu tidak dalam konteks politik identitas yang berbasis SARA," tuturnya.

"Lebih baik dan bermanfaat bagi demokrasi dan kemajuan bangsa jika persoalan SARA tidak boleh dimasukkan ke dalam permainan politik. Lalu kompetisi Pemilu di isi dengan perang ide dan gagasan tentang membangun peradaban Indonesia, dari sisi kedaulatan pangan dari darat dan laut, konsep kemandirian ekonomi dan pemberdayaan UMKM, membangun teknologi modern, mendidik manusia yang unggul, cerdas dan berintegritas, dan topik-topik penting lainnya bagi bangsa. Harus disetop memainkan politik identitas untuk target pemenangan pemilu," ujarnya mengutip detik.com. 

Sebelumnya, PAN bicara politik identitas soal Partai Ummat yang buka peluang dukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto jika Anies Baswedan gagal nyapres. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atau Tofa menyebut saat ini sudah tidak zaman menakuti isu politik identitas.

"Kayaknya ini sudah terlalu jauh dari substansi. Udah nggak zaman lagi menakuti orang dengan isu politik identitas. Politik identitas sudah clear, dan tidak ada masalah," kata Tofa kepada wartawan, Minggu (16/4).

Tofa lantas menyebut banyak yang salah kaprah memandang politik identitas. Menurut Tofa, politik identitas selalu dikaitkan dengan isu radikalisme, terorisme bahkan intoleransi.

"Itu semua omong kosong, mau identitas wong cilik, identitas nasionalis, identitas religius, identitas agama. Bahkan mau ganti identitas pun boleh. Ada partai religius, nggak pede, lalu ganti identitas menjadi partai nasionalis. Padahal dulunya mereka hidup di partai religius, boleh. Tak ada yang melarang," tutur Tofa.

(***)