Hikmah Puasa Hari Ke 28, Meminta Pertolongan Allah Melalui Sabar dan Shalat
RIAU24.COM - وَال صلََةَ وََال سلََ مَ عَََلَى محَ م دَ وََاٰلِهَِ مََعََ اَلت سْلِيْمَِ وََبِهَِ نََسْتَعِيْ نَ فَِى تََحْصِيْلَِ اَلْعِنَايَةَِ اَلْعَآ مةَِ وََالْهِدَايَةَِ اَلت آ مةَِ، آَمِيْنََ يََا رََ بَ اَلْعَالَمِيْنََ
Bismillâhirrahmânirrahîm, Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT. Setiap manusia dalam hidupnya pasti mengalami saat-saat dimana ia merasakan kelapangan, atau di saat lain merasakan kesempitan. Satu saat terkadang senang, di saat lain datang kesusahan.
Suatu waktu datang penderitaan, dan di waktu yang lain datang kebahagiaan. Sebagai manusia, aneka macam keadaan yang dialaminya tersebut sungguh sangatlah wajar dan manusiawi. Susah lalu senang, menderita sesaat, lalu tidak lama kemudian muncul rasa bahagia.
hingga sebaliknya, dan terus berulang-ulang. Keadaan manusia yang berubah-ubah itu menuntut kesiapan manusia untuk menghadapinya dengan tetap berada pada pengawasan dan ta’abbud kepada Allah SWT. Bergantung dan ta’abbud (menghamba) kepada Allah SWT tidak boleh berubah meski aneka keadaan yang menimpa dirinya berubah-ubah. Allah SWT berfirman: