AS Diambang Kehancuran, Ini Tanda-Tandanya
Hal ini disebabkan karena perang lebih didasari oleh sentimen kebangsaan dan keagamaan yang militannya bisa lintas negara.
Pertarungan antara suku A dan B, bisa saja berada di 2-3 negara.
Pandangan baru inilah yang gagal dipahami oleh AS.
Mereka memakai strategi perang dunia, bahwa kemenangan diraih usai membunuh pemimpin dan menghancurkan militer musuh.
Baca juga: Pemimpin NATO Bertemu Trump di Florida Untuk Membahas Keamanan Global dan Hubungan Rusia-Korea Utara
Disinilah letak masalahnya. Dalam tiap pertempuran, AS berhasil menghancurkan militer dan pemimpin, tetapi tidak dengan ideologis atau pemikirannya yang tetap eksis.
Akibat gagal menghabisi akar ideologis yang lintas negara, dan terlena oleh kemenangan "semu" usai membunuh pemimpin, lahirlah berbagai kelompok ekstrimis yang melahirkan gerakan terorisme global, salah satunya bernama ISIS.