Cara Mudah Deteksi Perempuan yang Punya Sifat Psikopat
RIAU24.COM - Banyak yang berpikir bahwa kepribadian psikopat lebih banyak dimiliki oleh laki-laku. Namun, siapa sangka perempuan yang memiliki pribadi seperti itu tidak sedikit.
Mengutip Psycohology Today, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 17% perempuan yang dipenjara memenuhi kriteria psikopat (dibandingkan dengan 30% pria yang dipenjara).
Lantas bagaimana dengan perempuan yang berada di luar penjara?
Sebenarnya, peluangnya cukup besar. Diperkirakan 1 dari 100 orang memenuhi definisi psikopat.
Faktanya, sebagian besar psikopat tidak terdeteksi.
Mereka mungkin dokter Anda, pengacara Anda, atasan Anda, atau rekan kerja Anda.
zxc1
Jadi kemungkinan besar Anda memiliki setidaknya satu psikopat dalam hidup Anda, dan orang itu mungkin seorang wanita.
Namun, yang menjadi persoalan, yaitu sulitnya mengenali ciri-ciri psikopat pada perempuan.
Hal itu terjadi karena mereka cenderung bertindak dan berperilaku berbeda dengan psikopat laki-laki.
Psikopat merupakan penyakit mental yang termanifestasikan berbeda di antara laki-laki dan perempuan.
Jika psikopat laki-laki memiliki stereotipe perilaku seperti kekerasan terhadap binatang, kekerasan fisik, dan ekspresi yang datar, berbeda dengan perempuan.
Perilakunya cenderung sulit untuk dideteksi.
Lantas, bagaimana mengenali psikopat perempuan?
Berikut adalah poin yang paling membedakan psikopat laki-laki dan perempuan:
1. Perbedaan Narsisme
Semua psikopat memiliki narsisme tinggi. Ini berarti mereka melihat diri mereka lebih unggul dari orang-orang di sekitar mereka, tetapi bagaimana narsisme ini diekspresikan berbeda untuk pria dan wanita.
Pria yang narsisis cenderung memuja dan membanggakan dirinya sendiri di depan orang lain.
Mereka cenderung membual tentang prestasi dan keunggulan mereka di media sosial. Mereka tidak ragu memberi tahu Anda secara langsung bahwa mereka lebih baik dari Anda.
Sementara psikopat perempuan, perilaku narsistiknya tidak terdeteksi jelas seperti itu.
Mereka cenderung bersikap manis di depan orang lain, tetapi berpikir bahwa dirinya jauh lebih baik di belakang orang itu.
2. Perbedaan Agresi
Psikopat pria cenderung menunjukkan sifat agresinya melalui perilaku yang membahayakan.
Mereka terlibat dalam kekerasan fisik, melukai binatang, bahkan melakukan perbuatan kriminal.
Namun, psikopat perempuan lebih mampu menyembunyikan perilaku jahatnya.
Tak heran, inilah mengapa persentase psikopat di penjara laki-laki dua kali lipat dari penjara perempuan.
Karena psikopat laki-laki lebih cenderung terlibat dalam perilaku kekerasan.
Berbeda dengan pria, psikopat perempuan lebih tertutup dan menyerang korbannya dengan cara memanipulasi kehidupan orang tersebut.
Ini karena mereka cenderung menampilkan agresi mereka secara relasional.
Misal, mereka menyebarkan gosip tentang Anda di tempat kerja, mengintimidasi secara halus, dan mengancam dengan sikap playing victim.
Jadi apa yang harus Anda lakukan jika mencurigai ada psikopat wanita yang mengintai hidup Anda?
Langkah pertama adalah mengidentifikasi mereka, yang lebih sulit dari yang Anda kira.
Perlu diingat, tidak semua psikopat cenderung membunuh seperti yang sering kita saksikan di film atau drama.
Sebagian dari mereka justru orang-orang yang terlihat normal di sekitar kita.
Psikopat selalu berkeinginan untuk menyusahkan kehidupan orang lain dan merusak kehidupan korbannya dengan cara halus yang tidak terlihat. Inilah yang perlu kita waspadai.
Bagaimana jika Anda telah mengidentifikasi seorang psikopat dalam hidup Anda?
Sebenarnya, tidak banyak yang bisa Anda lakukan untuk mengubah seorang psikopat.
Menjadi seorang psikopat bukanlah pilihan, itu adalah sesuatu yang tertanam dalam otak orang.
Misalnya, ketika orang melihat gambar yang menyusahkan atau perilaku tidak bermoral, psikopat (baik pria maupun perempuan) menunjukkan aktivitas yang berkurang di amigdala, bagian otak kita yang mengontrol dan memproses emosi, dibandingkan dengan non-psikopat.
Ini menjelaskan mengapa psikopat tidak terpengaruh oleh penderitaan orang lain.
Dalam arti tertentu, psikopat adalah penyakit di sirkuit emosi otak, terutama bagian yang berhubungan dengan emosi antarpribadi.
Jadi jika Anda telah mengidentifikasi seseorang dengan perilaku psikopat lebih baik tidak usah berurusan dengannya. Itulah cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari psikopat.
Jangan terlibat dalam gosip mereka. Pertahankan posisi Anda dan jangan biarkan mereka mengintimidasi Anda. ***