Malaysia Aktifkan Operasi untuk Keluarkan Warganya dari Sudan
RIAU24.COM - Pemerintah Malaysia mengaktifkan 'Operasi Sudan' yang melibatkan sejumlah agensi untuk mengupayakan warganya keluar dari Sudan yang kondisinya menegang setelah konflik tembak antara tentara dengan pasukan paramiliter RSF pecah pada Kamis (13/4/2023).
Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir dalam oernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Selasa mengatakan Wisma Putra telah mengaktifkan 'Operasi Sudan' melibatkan beberapa agensi pemerintah yang bertugas 24 jam sejak krisis terjadi di Sudan, dan membuat persiapan dan perencanaan rapi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga Malaysia di sana terjaga.
Sebanyak 29 warga Malaysia di Sudan mematuhi nasihat Kedutaan Besar Malaysia di Khartoum untuk tetap berada di tempat masing-masing untuk memastikan keselamatan mereka berserta keluarga.
Ia mengatakan, Wisma Putra telah menghubungi beberapa negara sahabat seperti Arab Saudi, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, China, Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu proses membawa keluar warganya dari Sudan saat keadaan memungkinkan, demikian dilansir dari ANTARA.
Saat ini ketegangan masih terjadi di mana pertempuran kedua pihak masih sengit terjadi, khususnya di kawasan strategis di Khartoum.
Bandar Udara Internasional Khartoum yang dikuasai RSF belum dibuka kembali, dan itu menyulitkan rencana untuk membawa keluar warga asing dari berbagai negara di sana, ujar Zambry.