RIAU24.COM - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva meminta agar Amerika Serikat dan sekutunya untuk tidak memperpanjang perang antara Ukraina dan Rusia. 

Ia meminta Amerika CS tak membantu Kiev mendapatkan tambahan senjata untuk bertempur melawan Rusia. 

Luiz Inacio memperingatkan Washington agar tridak memancing konflik lebij jauh lagi di Ukraina. 

Lula mengatakan kepada awak media pascapertempurannya dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing. 

"AS harus berhenti mendorong perang dan mulai membicarakan tentang perdamaian. Uni Eropa perlu memulai pembicaraan tentang perdamaian sehingga kami dapat meyakinkan Putin (Presiden Rusia) dan Zelenskyu (Presiden Ukraina) bahwa semua pihak menginginkan perdamaian, dan perang saat ini hanya menarik untuk mereka berdua," ucap Lula dikutip Sputnik. 

Ia mengaku, bersama Xi juga berdiskusi tentang gagasan untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari negara-negara sepaham untuk menangani konflik Ukraina.

"Saya punya sebuah teori yang telah saya pertahankan dengan Macron (Presiden Prancis), Olaf Scholz (Kanselir Jerman) dan Joe Biden (Presien AS), dan kemarin , kami mendikusikannya dengan Xi Jingping," lanjut Lula. 

"Kita perlu membentuk sebuah kelompok berisikan negara-negara yang memiliki tekad untuk mencari cara agar perdamaian dapat tercipta," ujarnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Lula menyusul pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre bahwa AS akan terus memasok bantuan militer kepada Ukraina.

(***)