Perang Buntu, Zelensky Diprediksi Paksa Seluruh Warga Ukraina Berperang
RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) percaya Ukraina maupun Rusia tidak akan mencapai keuntungan besar di medan perang tahun ini. Kebuntuan berikutnya akan memaksa Kiev memanggil setiap orang terakhir yang tersedia untuk berperang.
Prediksi itu terungkap dalam dokumen Pentagon yang bocor yang dikutip Sindonews dari Washington Post. Badan Intelijen Pertahanan AS memandang Kiev maupun Moskow memiliki “pasukan dan persediaan yang tidak mencukupi untuk operasi yang efektif,” dan dengan demikian memperkirakan konflik di Ukraina akan berlanjut hingga tahun 2024.
“Selain itu, kedua belah pihak hanya mencapai keuntungan teritorial marginal tahun ini,” ungkap surat kabar itu pada Rabu (12/4/2023). “Namun demikian, negosiasi untuk mengakhiri konflik tidak mungkin terjadi,” tulis agensi tersebut dalam penilaiannya, yang termasuk dalam kumpulan dokumen yang bocor.
The Washington Post dan sejumlah surat kabar telah menerbitkan informasi dari beberapa dokumen tersebut. Media juga membantu pemerintah melacak tersangka pembocor, yang ditangkap FBI pada Kamis setelah New York Times mempublikasikan identitasnya. Dalam konflik yang berlarut-larut dengan sedikit peluang kemenangan atau negosiasi, Ukrainalah yang akan membayar harga terberat, menurut laporan Pentagon.
“Kebuntuan seperti itu akan memaksa Kiev memberlakukan mobilisasi penuh populasi laki-laki yang tersisa,” papar Washington Post. Langkah ini diprediksi akan memicu "kritik" publik terhadap pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan membuat "perubahan kepemimpinan lebih mungkin terjadi."
Dokumen tersebut juga memberikan skenario di mana Ukraina mencetak kemenangan yang menentukan, memaksa Rusia meningkatkan atau bernegosiasi, atau Rusia mencetak kemenangan yang memungkinkannya menuntut perubahan rezim di Kiev. Namun, hasil kebuntuan dilaporkan terdaftar sebagai "skenario yang paling mungkin terjadi".