Penentang Putin, Alexei Navalny Disebut Dinunuh Perlahan di Penjara
RIAU24.COM - Tokoh Oposisi Rusia, Alexei Navalny disebut diracun dan dibunuh secara perlahan di penjara.
Dugaan tersbeut disampaikan jruu bicara Navanly, Kira Yarmysh melalui Twitter sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (13/4).
Yarmysh mengatakan, Navalny mendekam dipenjata mengalami penurunan berat badan hingga 8 kg hanya dalam dua pekan.
Sosok yang lantang melawan Presiden Rusai Vladimir Putin tersebut diklaim kemungkinan diberi semacam racun yang bekerja lambat.
"kami tidak mengecualikan bahwa saat ini Alexei Navanly perlahan diracuni dibunuh perlahan sehingga kurang menarih perhatian," kata Yarmysh di Twitter.
"Dia ditahan di sel hukuman dengan rasa sakit akut tanpa bantuan media," lanjutnya.
Yarmysh mengatakan, layanan darurat dipanggil pada Jumat (7/4/2023) malam hingga Sabtu (8/4/2023) di tempat Navalny ditahan karena dia mengalami penyakit misterius.
Dia mendekam di penjara Melekhovo di sel keamanan maksimum IK-6. Navalny mengguncang politik Rusia dengan menantang Putin dan menuding adanya korupsi di kepemimpinan Rusia beberapa tahun lalu.
Pada 2020, Navanly selamat dari peristiwa percunan saat terbang dari Siberia. Di aberhasil selamat setelah dirawat di Jerman.
zxc2
Berdasarkan hasil tes laboratorium Barat, Navalny kemungkinan diracun dengan racun saraf Novichok.
Rusia menyangkal bahwa negara berusaha membunuh dan meracuni Navalny.
Pada 2021, Navalny kembali ke Rusia. Setibanya di Rusia, dia langsung ditangkap dipenjara dengan tuduhan penipuan.
Navalny menyebut penangkapan dan penahanannya bermotivasi politik.
(***)