Pramusaji Jepang Dipecat Karena Mencampur Darahnya Sendiri ke Dalam Koktail
RIAU24.COM - Sebuah kafe di Jepang memecat seorang pramusaji setelah menuduh bahwa dia telah menambahkan darahnya ke koktail yang dia siapkan.
Dikutip dari twitter, kafe Mondaiji di Sapporo, Hokkaido, mengatakan bahwa salah satu pelayannya telah dipecat setelah melayani pelanggan dengan minuman beralkohol yang dicampur dengan darahnya.
Minuman yang dikenal sebagai orikaku atau koktail asli ini kebanyakan mengandung buah-buahan atau sirup warna-warni lainnya.
“Tindakan seperti itu tidak berbeda dengan terorisme pekerjaan paruh waktu dan sama sekali tidak dapat diterima,” bunyi tweet kafe tersebut pada 2 April.
Pemilik menyatakan bahwa kafe yang terletak di kawasan hiburan Susukino Sapporo itu ditutup selama sehari untuk mengganti semua gelas minuman. Nama pegawai yang dipecat dirahasiakan oleh kafe.
Nama restoran diterjemahkan secara kasar menjadi ‘Kafe Konsep Anak Bermasalah.’ Menu all-you-can-drink, tersedia seharga US$19, adalah salah satu spesialisasi kafe.
Selanjutnya, permintaan maaf atas kejadian tersebut dari pemilik kafe telah diposting di Twitter.
“Tolong izinkan saya melanjutkan toko sedikit lebih lama agar saya bisa bahagia sendirian. Saya akan membersihkan toko, mengganti kacamata, dan membuang alkohol yang mungkin telah terkontaminasi. Sekali lagi, saya sangat menyesal telah membuat Anda kesulitan kali ini, ”baca tweet yang diposting pada 2 April.
Jepang terkenal dengan konsep kafenya. Di lingkungan Akihabara yang terkenal di Tokyo, Anda dapat menemukan kafe ular, restoran hiburan bertema ninja, dan berbagai kafe pelayan dan pelayan.
Menurut CNN, restoran tertentu mengalami kesulitan dengan fenomena yang dikenal sebagai ‘terorisme sushi’, seperti rantai sushi Sushiro, yang menyajikan sushi di ban berjalan.
Ada sejumlah episode di mana orang merekam video viral yang memperlihatkan diri mereka mencemari botol kecap bersama dan makanan yang ditujukan untuk pengunjung lain.
Pada bulan April, polisi menahan dua pelanggan, Toshihide Oka, 34, dan Ryu Shimazu, 35. Shimazu dan Oka didakwa oleh pihak berwenang karena tidak menggunakan alat saji dan malah menggunakan sumpit mereka untuk memakan acar jahe dari piring saji bersama.
(***)