RIAU24.COM - Ketua Umum PP DMI, Jusuf Kalla blak-blakan jika mereka tidak setuju dengan kegiatan politik dilakukan di rumah ibadah, khususnya masjid maupun musala.

"Kalau masjid itu boleh dipakai oleh politik, hancur masjid itu," sebutnya dikutip dari rmol.id, Kamis 13 April 2023.

Dia kemudian menerangkan seperti apa kekacauan yang bakal terjadi jika rumah ibadah dijadikan sebagai tempat politik.

"Bayangkan, bersosialisasi berlapar-lapar berpidato," sebutnya.

"Bukan hanya itu, ada 28 partai berbeda yang ikut pemilu mendongkrak (citra dirinya), untuk berkampanye, malah saya tidak tahu bagaimana," sebutnya.

JK kembali mengingatkan rumah ibadah bukan tempat politisi menyampaikan aspirasinya.