RIAU24.COM - Biasanya untuk menghindari lapar dan haus, seorang muslim akan terus tidur. Kegiatan tidur ini juga dilakukan selama puasa karena seseorang merasa lemas sehingga malas untuk melakukan kegiatan yang lain.

Lalu, bagaimana dengan tidurnya orang puasa? Apakah benar akan mendapatkan pahala juga?

Buya Yahya menjawab pertanyaan tertulis dari seorang jamaah dalam sebuah kajian.

"Berkenaan dengan hadist orang yang tidur ketika puasa adalah ibadah, apakah benar hadist ini?" kata Buya Yahya membacakan pertanyaan sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah.

Buya Yahya menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat, tanpa membahas kebenaran atau kesahihan dari hadist yang dimaksud penanya.

Menurut Buya yang juga merupakan seorang pengasuh pondok pesantren di daerah Cirebon, tidurnya orang berpuasa terkait dengan tiga tingkatan yang dijelaskan Imam Ghazali.

Pertama tingkatan umum, orang yang berpuasa hanya untuk menahan syahwat saja alias tidak makan dan minum. Kedua tingkatan khusus, yakni orang yang menjaga juga pendengaran dan semua anggota badan dari hal yang buruk.

Sementara ketiga, tingkatan paling khusus atau orang-orang saleh. Orang-orang yang berpuasa dengan tidak memikirkan dunia. Mereka memperbanyak ibadah saat melaksanakannya.

Jadi, tidur saat puasa terkait tingkatan pertama. Daripada seseorang bangun, tetapi bergunjing atau melakukan keburukan, lebih baik dia tidur.