Yordania Beri Peringatan Bencana, jika Pasukan Israel Kembali Serang Masjid Al-Aqsa
RIAU24.COM - Yordania telah memperingatkan ‘konsekuensi bencana’ jika pasukan Israel menyerbu Masjid al-Aqsa lagi.
“Jika polisi Israel menyerang jamaah lagi, dalam upaya untuk mengosongkan [masjid] jamaah, dalam persiapan untuk serangan besar ke masjid, itu akan mendorong situasi ke arah lebih banyak ketegangan dan kekerasan, yang akan dibayar harganya oleh semua orang,” terang juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Duta Besar Sinan al-Majali, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (8/4/2023) malam waktu setempat, dikutip CNN.
“Pemerintah Israel memikul tanggung jawab atas eskalasi di Yerusalem dan di semua wilayah Palestina yang diduduki dan atas kerusakan yang akan memburuk jika tidak menghentikan serangannya ke masjid suci al-Aqsa,” lanjutnya.
Peringatan dari Yordania diikuti oleh pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel pada Minggu (9/4/2023) pagi, mengatakan bahwa orang-orang yang membarikade diri di dalam [masjid al-Aqsa] adalah massa yang berbahaya, diradikalisasi dan dihasut oleh Hamas dan organisasi teror lainnya.
Kementerian Luar Negeri Israel meminta penjaga Wakaf Yordania, untuk segera mengeluarkan dari Masjid al-Aqsa para ekstremis yang berencana melakukan kerusuhan (pada hari Minggu) selama sholat Muslim di Temple Mount dan Berkat Imam di Tembok Barat.
Wakaf adalah badan yang ditunjuk Yordania yang mengelola kompleks masjid al-Aqsa, yang dikenal sebagai Temple Mount oleh orang Yahudi.
Seperti diketahui, polisi Israel menggerebek masjid al-Aqsa Yerusalem dua kali pada Rabu (5/4/2023) pekan lalu, mengklaim bahwa ratusan perusuh dan penoda masjid (telah) membarikade diri mereka sendiri di dalamnya.
Pada Sabtu (8/4/2023) malam, polisi Israel kembali menuduh bahwa, banyak anak muda [telah] memasuki masjid dan menutup pintunya, tanpa alasan.
Penggerebekan polisi Israel terhadap masjid al-Aqsa dianggap oleh umat Islam sebagai provokasi besar.
(***)