Makna Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudus Jelang Hari Raya Paskah
RIAU24.COM - Roti dan anggur merupakan dua simbolisasi Kristus yang ada dalam perjamuan umat Kristiani.
Berikut pembahasan mengenai makna roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus menjelang Hari Raya Paskah.
Perjamuan Kudus merupakan upacara suci umat Kristiani yang menandakan keselamatan dari Yesus bagi seluruh umatNya.
Dalam Perjamuan Kudus, terdapat prosesi memakan roti dan meminum anggur yang menjadi simbolisasi tubuh dan darah Yesus.
Berikut makna roti dan anggur yang biasa digunakan dalam Perjamuan Kudus menjelang Hari Raya Paskah lengkap dengan ketentuan penggunaannya.
Apa yang Dimaksud dengan Perjamuan Kudus?
Pengertian Perjamuan Kudus
'Kamus Sejarah Gereja' (2004) oleh Frederiek Djara Wellem mencatat Perjamuan Kudus, Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah, atau Ekaristi berasal dari bahasa Yunani 'eucharistia' yang berarti pengucapan syukur.
Dikutip dari buku 'Mengenal Kehendak Allah' (2004) oleh Pieter Lase, Perjamuan Kudus tidak dapat dipisahkan dari kata Paskah, dalam bahasa Ibrani dipakai kata pesah yang berarti menyelamatkan atau melewati.
Perayaan Paskah tersebut diperintahkan Allah untuk diperingati oleh umat Kristiani. Tuhan Yesus sendiri meminta murid-muridNya untuk memperingati kematianNya sebagai domba Paskah.
Perjamuan Kudus sudah dimulai sejak awal gereja kuno dengan memecahkan roti setiap hari sesuai perintah Kristus (Kis. 2:46). Sampai saat ini Perjamuan Kudus terus dilakukan oleh umat Kristiani di berbagai gereja dan denominasi.
Dalam peraturan gereja, Perjamuan Kudus ditujukan bagi mereka yang telah mengaku percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (khususnya Gereja Protestan).
Perjamuan Kudus bukanlah perjamuan biasa meskipun ada istilah makan dan minum, melainkan suatu peringatan akan Tuhan Yesus (Luk. 22:19; 1 Kor. 11:5) dan dihubungkan dengan kedatangan Yesus kedua kalinya (Luk. 22:16, 18).
Perjamuan Kudus dilakukan dengan memakan roti dan anggur.
Melalui Perjamuan Kudus, umat Kristiani diingatkan bahwa suatu peristiwa agung telah terjadi melalui kematian Yesus di kayu salib dan menumpahkan darahNya untuk menebus manusia.
Makna Perjamuan Kudus
Dikutip dari laman Gereja Kristen Protestan Angkola, Perjamuan Kudus merupakan sesuatu yang sakral dan perlu dijaga nilai-nilai kesakralannya serta tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Ada beberapa makna Perjamuan Kudus yang diyakini oleh umat Kristiani, yakni:
Pertama, sebagai peringatan Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus. Perjamuan Kudus menjadi bentuk peringatan akan kematian Yesus Kristus di kayu salib dan kebangkitanNya.
Kedua, sebagai bukti Keselamatan. Perjamuan Kudus menjadi tanda bahwa umat Kristen sudah diselamatkan oleh kasih Tuhan Yesus Kristus, yang nyata dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Perjamuan Kudus juga membayangkan kepada umat, bahwa nantinya umat boleh duduk pada meja perjamuan dalam Kerajaan Allah. Karenanya, Perjamuan Kudus bukan peristiwa sedih melainkan perayaan terhadap anugerah Allah.
Ketiga, sebagai persekutuan orang percaya. Perjamuan Kudus membuat semua umat Kristen menjadi satu dalam Kristus.
Keempat, sebagai pengharapan kedatangan Tuhan Yesus kali kedua.
Perjamuan Kudus yang dilakukan umat Kristen menjadi bentuk pengharapan sekaligus tindakan iman untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus kali kedua.
Perjamuan Kudus merupakan tempat dimana Allah menawarkan diriNya melalui korban Kristus kepada manusia, dan anugerah yang sempurna menjadi milik manusia jika mereka menerima Dia melalui iman.
Apa Makna Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudus?
Makna Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudus
Sementara itu, anggur melambangkan darah Kristus yang telah ditumpahkan untuk pengampunan dosa-dosa manusia. Anggur disebut juga sebagai cawan pengucapan syukur karena merupakan persekutuan dengan darah Kristus. DarahNya yang tumpah tersebut memberi pengampunan dan menghindarkan umat dari hukuman Allah.
Roti dan anggur dilambangkan sebagai kehadiran Kristus. Dengan kata lain, roti dan anggur tidak berubah secara fisik menjadi tubuh dan darah Kristus yang sesungguhnya.
Ketentuan Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudus
Ketentuan Roti
Dikutip dari laman Universitas Stekom Pusat, tradisi Gereja Barat maupun Timur menggunakan gandum sebagai bahan dasar roti Ekaristi. Ritus Bizantium, baik Ortodoks Timur maupun Katolik Timur menggunakan roti beragi yang disebut 'Prosphora' untuk perayaan Ekaristi.
Sementara Katolik Roma atau Gereja Latin menggunakan roti tidak beragi yang disebut 'Hosti' dalam Misa. Kanon 924 menyebutkan bahwa hosti harus terbuat dari gandum murni dan baru agar bahaya pembusukan dapat dihindari.
Gereja Katolik Maronit, Gereja Katolik Siro-Malabar, Gereja Katolik Armenia dan Gereja Apostolik Armenia saat ini menerapkan penggunaan roti tidak beragi sama seperti Gereja Latin. Sementara di berbagai denominasi Protestan terdapat beragam variasi penggunaan roti untuk Perjamuan Kudus, baik yang menggunakan ragi maupun tidak.
Ketentuan Anggur
Dalam perayaan Ekaristi, tradisi Katolik menggunakan minuman anggur (wine) alami dari buah anggur yang belum mengalami pembusukan dan harus mengalami proses fermentasi alami, belum menjadi asam, serta tanpa bahan tambahan apapun.
Dalam situasi tertentu, atas pertimbangan dan izin Uskup diosesan, dapat dimungkinkan penggunaan mustum sebagai pengganti wine. Mustum sendiri adalah jus anggur yang telah berfermentasi tetapi kemudian ditangguhkan sehingga kadar alkoholnya tidak setinggi kadar alkohol wine pada umumnya yaitu di bawah 1%. Mustum harus diproses tanpa mengubah sifat alamiahnya dan tidak mengandung bahan tambahan apapun.
Penggunaan mustum sebagai pengganti wine banyak diimplementasikan dalam banyak gereja Protestan. Selain itu, beberapa gereja Protestan lainnya menggunakan jus anggur yang dipasteurisasi untuk menghentikan proses fermentasi alaminya dan anggur yang telah dikurangi kadar alkoholnya hingga 0,5-2% atau air saja.
Demikian pembahasan mengenai makna roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus menjelang Hari Raya Paskah lengkap dengan ketentuannya yang harus diikuti. Semoga bermanfaat. ***