Menu

Terungkap Kejanggalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara saat Kubur ke-12 Korbannya 

Zuratul 6 Apr 2023, 08:29
Terungkap Kejanggalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara saat Kubur ke-12 Korbannya. (Tribun/Foto)
Terungkap Kejanggalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara saat Kubur ke-12 Korbannya. (Tribun/Foto)

RIAU24.COM - Polisi mengungkapkan adanya kejanggalan dukun pangganda uang Banjarnegara, Mbah Slamet Tohari saat menguburkan ke-12 korban yang telah dibunuh. 

Saat mengubur para korban, si jagal pembunuh berantai berdarah dingin dari Wanayasa, Mbah Slamet menempatkan pasangan kekasih dan suami istri dalam satu lubang yang sama. 

Sebelumnya, polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka. Dua jasad telah teridntifikasi, sisianya masih polisi dalami. 

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang samam," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Rabu (5/4). 

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh Tim Forensik Polda Jateng. Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi,  10 mayat lainnya belum terindentifikasi.

Sebelumnya, Mbah Slamet membagi liang berdasrkan pasangan. Jika mereka itu berdua baik itu pavaran atau suami istri maka ia kubur di liang yang sama, sedang yang lainnya dikuburkan diliang yang berbeda. 

Klarifikasi Keluarga Mulyadi 

Sebelum menghilang, Mulyadi diketahui setidaknya sudah dua kali menemui dukun pengganda uang Banjarnegara Mbah Slamet Tohari.

Hal ini disampaikan Ahmad Hidayat saat pemakaman kesembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara di TPU Balun.

"Setahu saya kakak saya itu dikenalin sama orang dan setahu saya sudah dua kali ke sini."

"Mulyadi hilang sejak 2021 dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2023).

Adapun pertemuan pertama membicarakan masalah penggandaan uang.

Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri. 

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang."

"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi dia tidak tahu berapa pastinya.

Ia percaya bahwa salah satu korban dari 9 korban yang dikuburkan di TPU Balun itu adalah Mulyadi karena pelaku sudah mengungkapkannya.

"Penuturan pelaku (satu di antara korbannya) ada Mulyadi."

"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.

Adapun Mulyadi bisa percaya dengan penggandaan uang karena dia terjerat utang.

"Saya tahu keberadaan pak Mulyadi karena dia sempat kirim share lok di Balun ini," tambahnya.

Pihak keluarga menginginkan agar tersangka dihukum mati.

(***)