Mengingat Kembali Bencana Chernobyl, Tragedi Terburuk Ukraina Pada 1986
RIAU24.COM - Pada 26 April 1986 lalu, reaktor nomor 4 pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terletak di kota Pripyat, Ukraina (saat itu masih termasuk Republik Sosialis Uni Sovyet) meledak.
Ledakan tersebut melepaskan partikel radioaktif dalam jumlah besar ke atmosfer dan menyebar ke sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia, Belarusia dan beberapa negara Eropa Timur.
Diketahui, ketegangan geopolitik yang sedang terjadi, Rusia sempat melakukan penyerangan di kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina. Hal ini tentu menimbulkan reaksi kekhawatiran publik.
Sebab, jika sampai meledak dampaknya disebut akan lebih besar dibandingkan bencana Chernobyl yang pernah terjadi. Melalui cuitannya di Twitter, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bahkan menyebut, jika dampak yang ditimbulkan bisa sampai sepuluh kali lipat lebih besar.
Bencana Chernobyl sendiri merupakan kecelakaan reaktor nuklir terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1986 silam.
Bencana ini disebabkan lantaran meledaknya salah satu reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, dekat kota Pripyat di utara SSR Ukraina (dulu bagian dari Uni Soviet).
Kejadian ini disebut masuk dalam peristiwa besar dalam sejarah. Sebab, bencana Chernobyl masuk Level 7 yang berarti merupakan kategori 'major accident' alias bencana besar berdasarkan International Nuclear and Radiological Event Scale (INES).
Selain menghancurkan reaktor Chernobyl 4, kecelakaan ini juga menewaskan sekitar 30 operator dan petugas pemadam kebakaran dalam waktu tiga bulan. Kemudian, disusul oleh ribuan kasus kematian lain akibat radiasi.
Sindrom radiasi akut (ARS) juga didiagnosis pada 237 orang di tempat yang terlibat dalam proses pembersihan. Kecelakaan ini menyebabkan adanya pelepasan radioaktif terbesar yang tidak terkendali ke lingkungan.
Sejumlah besar zat radioaktif juga dilepaskan ke udara selama sekitar 10 hari. Hal ini menyebabkan gangguan sosial dan ekonomi yang serius bagi sebagian besar populasi di Belarus, Rusia, dan Ukraina.
Bencana Chernobyl itu tentu meninggalkan risiko jangka panjang, terutama bagi kesehatan masyarakat. Sebab, paparan radiasi tingkat tinggi bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti kanker.