RIAU24.COM - Sembilan pesawat terbang China melintasi garis median Selat Taiwan untuk melakukan patroli kesiapan tempur, lapor kementerian pertahanan negara itu.

Langkah China itu datang hanya beberapa hari setelah Beijing mengancam pembalasan jika Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu Kevin McCarthy, Ketua DPR AS.

Taiwan sebagai negara kepulauan yang diperintah secara demokratis dipandang oleh China sebagai wilayahnya sendiri. China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk merebut kembali Taiwan.

Tsai tiba di Amerika Serikat pada hari Rabu, berhenti dalam perjalanan ke Amerika Tengah.

Dia diperkirakan akan bertemu McCarthy di Los Angeles dalam perjalanan kembali ke Taipei pada bulan April, dan China pada hari Rabu mengancam pembalasan yang tidak ditentukan jika pertemuan itu dilanjutkan.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pesawat terbang China menyeberang di titik-titik di selatan, tengah, dan utara garis median Selat Taiwan. Garis median adalah penyangga tidak resmi antara China dan Taiwan.

Angkatan bersenjata Taiwan merespons dengan menggunakan pesawat terbang dan kapalnya sendiri untuk memantau situasi menggunakan prinsip tidak meningkatkan konflik atau menyebabkan perselisihan, demikian ungkap kementerian itu.

"Pengerahan pasukan militer komunis dengan sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas, tetapi juga memiliki dampak negatif pada keamanan regional dan pembangunan ekonomi," katanya dalam sebuah pernyataan.

(***)