Jokowi Minta Jangan Campur Adukkan Olahraga dengan Politik, PDI-P: Kita Sepakat!
RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Jasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya sependapat dengan syayment yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal jangan campur adukkan politik dengan olahraga.
"Tidak berbeda (pandangan). Itu jelas Pak Jokowi, jangan campur adukkan olahraga dengan politik. jangan pasang bendera partai di stadion-stadion yang ada pertandingan FIFA," ucap Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/3).
"Jangan bawa politik praktis. Maksudnya seperti itu, kita sependapat," tambahnya.
Hasto kemudian juga mendukung konsistensi Presiden Jokowi terkait pelaksanaaan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Menurut Hasto, Jokowi sebagai Kepala Negara juga sudah menjalankan tugasnya untuk konsisten menyampaikan sikap negara kepada khalayak internasional dan tidak pernah menolak menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
"kami dukung konsistensi Pak Jokowi, maka kita tidak pernah menolak U-20,"tegas Hasto dilansir Kompas.com.
Akan tetapi, PDI-P mendorong pemerintah melakukan lobi kepada FIFA agar menerapkan standar yang sama terhadap tim nasional (timnas) Israel, seperti mereka mencoret timnas Rusia pada Piala Dunia di Qatar.
FIFA mencoret Rusia sebagai peserta Piala Dunia dengan alasan kemanusiaan dan hukum internasional akibat konflik perang dengan Ukraina.
Oleh karena itu, PDI-P berharap FIFA juga mencoret Timnas Israel untuk berlaga pada Piala Dunia U-20 dengan alasan berkonflik dengan Palestina.
"Sekiranya itu terjadi, kita akan menjadi tuan rumah yang paling baik di dunia dan itu juga akan dipastikan oleh PDI-P," tutur Hasto.
Diberitakan sebelumnya, sesaat sebelum FIFA mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Presiden Jokowi meminta persoalan olahraga sebaiknya tidak dicampuradukkan dengan politik.
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya," ujar Jokowi dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (28/3/2023).
"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," tegasnya.
Namun demikian, keesokan harinya, FIFA resmi mencopot status tuan rumah untuk Indonesia. Keputusan itu diambil FIFA setelah Presiden Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Dalam pernyataan resminya, FIFA akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U20 2023. FIFA juga menyatakan bahwa PSSI bisa dijatuhi sanksi menyusul keputusan ini.
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023," tulis pernyataan FIFA pada Rabu (29/3/2023).
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," imbuh pernyataan tersebut. "Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," sambung FIFA.
(***)