Rusia Ancam Swedia dan Finlandia Dengan Rudal Jika Nekat Gabung NATO
Diplomat Rusia tersebut "menaikkan taruhan" dalam kebuntuan dengan Stockholm dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs kedutaannya. “Jika ada yang masih percaya bahwa (keanggotaan NATO) ini dengan cara apa pun akan meningkatkan keamanan Eropa, Anda dapat yakin bahwa anggota baru dari blok musuh akan menjadi target yang sah untuk tindakan pembalasan Rusia, termasuk tindakan militer,” ancamnya.
Dia mengatakan bahwa alih-alih menjadi lebih aman, Swedia mengambil langkah menuju jurang maut dengan bergabung dengan NATO. “Setelah aksesi Finlandia dan Swedia, panjang total perbatasan antara Rusia dan NATO akan hampir dua kali lipat,” imbuh dia.
Menjadi anggota baru NATO membutuhkan ratifikasi oleh semua anggota blok tersebut yang terdiri dari 30 negara. Setelah pengajuannya diratifikasi oleh Hongaria minggu ini, Finlandia hanya menunggu Turkiye, yang mengisyaratkan akan segera menyetujuinya.
Sementara itu, pengajuan Swedia mendapat tentangan dari Hongaria dan terutama Turkiye setelah serangkaian pertengkaran diplomatik.
Stockholm masih berharap untuk bergabung sebelum KTT NATO berikutnya di Vilnius pada Juli. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 karena khawatir Kiev tumbuh terlalu dekat dengan Barat.
Ukraina telah berjanji untuk akhirnya bergabung dengan NATO dan juga berusaha untuk menjadi anggota Uni Eropa. Jika Kiev benar-benar bergabung dengan NATO, blok militer tersebut dapat secara layak menempatkan senjata nuklir di tanah Ukraina, meskipun NATO tidak pernah mengatakan akan melakukannya.