Menu

Ribuan Pengungsi Afghanistan di Inggris akan Jadi Tunawisma di Bawah Rencana Baru Pemerintah

Amastya 29 Mar 2023, 11:03
Peraturan baru pemerintah Inggris akan membuat ribuan pengungsu Afghanistan menjadi tunawisma /Reuters
Peraturan baru pemerintah Inggris akan membuat ribuan pengungsu Afghanistan menjadi tunawisma /Reuters

RIAU24.COM - Ada sekitar 8.000 atau 9.000 pengungsi Afghanistan yang tinggal di hotel-hotel di Inggris Raya setelah melarikan diri dari Kabul setelah pengambilalihan oleh Taliban pada tahun 2021.

Di bawah rencana baru pemerintah Inggris, kelompok kemanusiaan telah memperingatkan bahwa mereka berisiko menjadi tunawisma.

Pemerintah mengumumkan, pada Selasa (28/3/2023), akan memindahkan para pengungsi dari akomodasi hotel sementara ke rumah permanen dengan syarat mereka menerima tawaran pertama yang diberikan kepada mereka.

Pemerintah mengatakan warga Afghanistan yang tinggal di akomodasi jembatan sementara di Inggris di bawah dua skema pemukiman akan diberikan dukungan tambahan untuk menemukan akomodasi menetap setelah 18 bulan di hotel, lapor Guardian.

“Itu adalah situasi yang tidak berkelanjutan yang perlu diubah, mengacu pada akomodasi hotel sementara,” kata Menteri urusan veteran, Johnny Mercer, mengatakan kepada anggota parlemen.

Dia menambahkan, “menjembatani hotel tidak dan tidak pernah dirancang untuk menjadi solusi permanen…kami memiliki kewajiban untuk mengakhiri praktik ini,”

Menteri Urusan Veteran juga mencatat bahwa mereka yang berada di hotel akan mulai menerima surat pada bulan April yang mengatakan bahwa mereka memiliki waktu tiga bulan untuk menemukan akomodasi yang layak, lapor AFP.

Pemerintah Inggris juga akan memberikan dukungan ekstra, memberi nasihat tentang cara menyewa di sektor swasta dan mencari pekerjaan,” kata Mercer.

Namun, Menteri Urusan Veteran juga mengatakan, mereka yang tidak menerima tawaran pertama tidak akan ditawari alternatif kedua.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa sekitar 8.000 pengungsi, setengah dari mereka adalah anak-anak, akan kehilangan tempat tinggal. Sementara itu, Downing Street bersikeras bahwa para pengungsi akan dipaksa turun ke jalan.

"Ini tentang bagaimana kami mempercepat dukungan untuk warga Afghanistan yang terpaksa tinggal di akomodasi hotel selama lebih dari setahun," kata juru bicara Downing Street.

Dia menambahkan, “kami telah membuat komitmen besar untuk mendukung mereka dan memulai hidup baru di Inggris dan ini akan menjadi tahap selanjutnya.

 “Kami sangat prihatin dengan banyak elemen dari rencana ini, khususnya risiko bahwa mereka dapat menyebabkan orang-orang yang melarikan diri dari Taliban di Afghanistan kehilangan tempat tinggal dan melarat di jalan-jalan Inggris,” kata kepala eksekutif Dewan Pengungsi, Enver. Salomo.

(***)