Ini Sosok Lasminingrat yang Dirayakan Google Doodle Hari Ini
RIAU24.COM - Google Doodle merayakan ulang tahun penulis dan cendekiawan Sunda, Lasminingrat ke-169 pada hari ini, Rabu (29/3/2023).
Siapa sosok Lasminingrat yang dirayakan Google?
Menurut Google Doodle, Raden Ayu Lasminingrat adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Lahir pada tahun 1854 di Garut, ia adalah putri dari Raden Ayu Ria dan Raden Haji Muhamad Musa, pelopor sastra cetak Sunda dan seorang cendekiawan.
Lasminingrat dibesarkan di keluarga yang terpelajar dan memiliki akses ke pendidikan yang baik. Karena kecintaannya pada pendidikan, ia terus belajar dan berkembang dalam hal bahasa, khususnya bahasa Belanda.
Ia disebut sebagai wanita Indonesia pertama yang fasih membaca dan menulis bahasa Belanda pada zamannya berkat bantuan sahabat ayahnya, Levyson Norman.
Lasminingrat percaya kemampuan membaca dan menulis adalah kunci untuk membuka peluang bagi wanita Indonesia.
Dengan kemampuan bahasa Belandanya, Lasminingrat mengadaptasi dongeng-dongeng Eropa ke dalam bahasa Sunda dan mulai mendidik anak-anak Indonesia pada tahun 1879.
Karyanya memberikan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia dan memperkenalkan mereka pada budaya internasional.
Pada tahun 1907, Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri, sekolah wanita yang menekankan pentingnya membaca dan menulis.
Sekolah ini berfokus pada memberdayakan wanita dan mendorong keterlibatan mereka dalam pendidikan dan masyarakat. Sekolah ini terus berkembang, dan pada tahun 1934, telah memiliki beberapa cabang di kota-kota lain seperti Wetan Garut, Cikajang, dan Bayongbong.
Lasminingrat adalah seorang tokoh yang berdedikasi pada pendidikan dan kesetaraan. Karyanya telah memberikan pengaruh besar pada masyarakat Indonesia, terutama dalam hal pendidikan.
Ia diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1911 dan karyanya telah dikenal di seluruh Indonesia.
Mengutip situs Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Lasminingrat wafat pada 10 April 1948 dalam usia 105.
Jenazahnya dimakamkan di belakang Mesjid Agung Garut, berdampingan dengan makam suaminya.
Lasminingrat meninggalkan warisan yang tak terhapuskan bagi pendidikan dan pemberdayaan wanita di Indonesia.
(***)