Humza Yousaf Jadi Muslim Pertama yang Pimpin Skotlandia, Gantikan Nicholas Strugeon
RIAU24.COM - Humza Yousaf terpilih menjadi ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan pemimpin pemerintah devolusi Skotlandia. Secara resmi ia menggantika Nicolas Sturgeon.
Dilansir AFP, Senin (27/3), Humza Yousaf menjaring sekitar 52 persen suara anggota SNP. Ia merasa seperti 'orang paling beruntung di dunia' saat menyampaikan pidato atas kemenangannya.
Humza Yousaf merupakan pemimpin baru Skotlandia yang termuda dan pertama dari latar belakang etnis minoritas. Dia ditugasi menghidupkan kembali gerakan kemerdekaan yang goyah setelah masa jabatan panjang Nicola Sturgeon.
Yousaf muncul sebagai pemenang dengan 52 persen suara preferensial anggota Partai Nasional Skotlandia (SNP), menyusul pertarungan kepemimpinan tiga arah yang memecah belah yang dipicu oleh pengumuman pengunduran diri Sturgeon yang mengejutkan bulan lalu.
Dia akan dilantik sebagai menteri pertama pada hari Rabu nanti, menjadi pemimpin etnis minoritas pertama dari pemerintahan yang dilimpahkan dan Muslim pertama yang memimpin partai besar di Inggris.
Pria berusia 37 tahun itu juga akan menjadi pemimpin termuda Skotlandia, mengambil alih kepemimpinan beberapa bulan setelah Rishi Sunak menjadi perdana menteri Inggris termuda di zaman modern ketika ia memasuki Downing Street pada usia 42 tahun.
Yousaf berjanji untuk terus mengejar kebijakan sentral SNP --kemerdekaan untuk Skotlandia-- yang telah diperjuangkan Sturgeon sejak partai tersebut kalah dalam referendum 2014 tentang masalah tersebut.
"Kami akan menjadi generasi yang memberikan kemerdekaan bagi Skotlandia," kata Yousaf dalam pidato kemenangannya, menambahkan dalam wawancara berikutnya bahwa dia secara resmi akan meminta pemerintah Inggris mengizinkan pemungutan suara lagi.
Dia menambahkan 'prioritas langsungnya' adalah melindungi warga Skotlandia dari krisis biaya hidup Inggris dan mereformasi layanan publik.
"Saya akan bertujuan untuk memimpin Skotlandia dan kepentingan semua warga negara kita, apa pun kesetiaan politik Anda," tegas Yousaf.
(***)