Putin Sebut 2 Alasan Rusia Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia
RIAU24.COM - Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan ke Belarusia. Senjata tersebut akan tiba pada awal musim panas ini. Keputusan itu dibuat ketika perang Moskow di Ukraina semakin memanas dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Belarusia merupakan sekutu Rusia. Negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan beberapa anggota itu telah dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) karena mendukung perang Moskow. Alasan Putin Kerahkan Senjata Nuklir Putin, dalam pengumuman pada Sabtu pekan lalu, mengatakan bahwa penggerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia baik-baik saja dan sesuai dengan norma internasional.
Menurutnya, ada dua alasan yang membuatnya mengambil langkah seperti itu. Pertama, keputusan Inggris yang bersiap memasok Ukraina dengan amunisi penusuk lapis baja yang mengandung depleted uranium. Putin merasa amunisi seperti itu memiliki komponen nuklir.
Pemimpin Kremlin itu menggambarkan keputusan Inggris untuk memasok amunisi depleted uranium sebagai "kecerobohan mutlak" London. Alasan kedua, menurut Putin, Rusia mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) yang sudah beberapa dekade mengerahkan senjata nuklir ke Belgia, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Turkiye yang semuanya merupakan anggota NATO.
"Kami melakukan apa yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade, menempatkan mereka di negara sekutu tertentu, menyiapkan platform peluncuran dan melatih kru mereka. Kami akan melakukan hal yang sama," kata Putin.
“Tidak ada yang aneh,” ujar Putin. “Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade dengan menyimpan senjata nuklirnya sendiri di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Türkiye," paparnya.
“Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah sekutu mereka,” katanya lagi, seperti dikutip Sindonews dari Russia Today, Senin (27/3/2023).
“Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang non-proliferasi senjata nuklir.”
Orang nomor satu Rusia itu mengatakan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah lama meminta senjata nuklir sebagai tandingan senjata nuklir NATO. Dia mencatat bahwa Rusia membantu memodernisasi pesawat militer Belarusia tahun lalu agar mampu membawa hulu ledak nuklir.
Dia mengatakan 10 pesawat seperti itu siap berangkat. Bahkan, sambung Putin, senjata nuklir juga dapat diluncurkan oleh rudal jarak pendek Iskander yang diberikan Moskow kepada Minsk tahun lalu.