Kisah Krikalev, Kosmonot Rusia yang Terkatung-katung di Luar Angkasa 311 Hari
Setelah Uni Soviet bubar dan salah satu wilayahnya berdiri menjadi Rusia, negara ini memiliki kondisi ekonomi yang kurang baik pada awalnya.
Rusia mengalami hiperinflasi sampai-sampai negara ini menjual kursi negara lain ke stasiun luar angkasa dengan roket Soyuz.
Tawaran ini membuat Australia membeli kursi seharga 7 juta dolar AS dan Jepang membeli kursi seharga 12 juta dolar AS.
Buruknya perekonomian Rusia membuat MIR juga berencana dijual dan kondisi ini memaksa kosmonot dan astronot lainnya pulang ke Bumi, kecuali Krikalev.
Karena Krikalev tidak kunjung kembali ke Bumi, ia meminta untuk dikirimkan madu sebagai perbekalan di luar angkasa.
Sayangnya, permintaan tersebut tidak dipenuhi dan ia dikirimkan lemon dan lobak karena ketiadaaan madu.