Proyek Turap dan Batu Bronjong di Desa Parit Api Api Diduga Asal Jadi dan Tidak Sesuai Spesifikasi
RIAU24.COM -BENGKALIS - Diduga pekerjaan proyek pembangunan pantai tepatnya di Jalan Pertanian Dusun Kenanga Muda dan Dusun Melati Desa Parit Api Api di Kecamatan Bandar Laksemana, Kabupaten Bengkalis diduga asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi perencanaan.
Pekerjaan proyek yang diduga asal jadi itu dikerjakan oleh CV Chyco & Brother dengan konsultan pengawas CV Realise consutants dengan pagu anggaran dari APBD Tahun 2022 lalu sebesar Rp 894.196.619 melalui Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis.
Menanggapi hal tersebut, aktifis anti Korupsi, Lsm- Komunitas Pemberantas Korupsi (KPK) Tehe Z Laia, menegaskan dan meminta penegak hukum, Kapolda dan Kajati Riau agar untuk segera mengusut pekerjaan proyek tersebut.
"Dari hasil pengamatan/investigasi yang kita lakukan dilapangan selama tahun 2022, banyak kita temukan pekerjaan fisik seperti pembangunan Jalan, turap yang ditangani Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis terkesan dikerjakan tidak sesuai standar atau spesifikasi teknis dilapangan,"beber Tehe, Jumat 24 Maret 2023.
Diutarakan Tehe bahwa, sebagaimana fakta yang kita saksikan dilapangan bersama masyarakat setempat beberapa waktu lalu, pekerjaan pembangunan pengaman pantai Jalan pertanian Dusun kenangan tersebut kuat dugaan tidak sesuai spesifikasi teknis atau syarat syarat umum kontrak (SSUK) dan kerangka acuan kerja (KAK) diduga gagal konstruksi.
"Pasalnya bahan material yang dipakai untuk pembangunan itu kualitasnya sangat diragukan dan diduga dikerjakan asal jadi. Seperti pada pekerjaan Batu bronjong, menurut pengalaman kita, sistim pekerjaan konstruksi batu bronjong harus ada galian untuk pondasi terlebih dahulu baru dipasang kayu cerocok dan selanjutnya batu bronjong disusun dengan rapi sesuai gambar sebagaimana perencanaan awal supaya kuat dan tahan dari tendangan ombak laut,"ungkapnya.
"Namun, pekerjaan batu bronjong pada pengaman pantai di Jalan pertanian Desa parit I api-api diduga tidak melakukan penggalian terlebih dahulu, hal itu terlihat jelas hanya disusun diatas kayu cerucuk berukuran dengan jarak bervariasi,"bebernya lagi.
Dengan jarak bervariasi tersebut, ungkap Tehe, dimulai dari 25 dan 30 CM. Bahkan batu bronjong yang disusun saat ini sudah mulai ambruk karena keranjang kawat yang dipasang disepanjang bronjong tersebut sudah mulai putus dan hancur.
"Bukan itu saja, jarak besi pekerjaan beton bervariasi dengan jarak 35, 40, 45 CM, bahkan menurut keterangan dari masyarakat setempat bahwa air yang dipakai untuk campuran semen diduga menggunakan air asin laut,"ungkap Tehe.
Tehe menambahkan, berdasarkan hasil pantauan dilapangan, LSM Komunitas Pemberantas Korupsi (KPK) juga telah mengkonfirmasi masalah pembangunan pengaman pantai jalan pertanian Desa Parit I api api ini ke pihak PPTK PUPR Bengkalis. Bahkan dari keterangan PPTK mengatakan proyek pembangunan pengaman pantai tersebut sudah dibayar sebesar 65 % dari nilai kontrak.
Sementara, Kabid SDA Dinas PUPR Bengkalis Indra Budiman, Kamis 16 Maret 2023 lalu, dirinya hanya mengatakan agar untuk bertanya ke PPTK nya terlebih dahulu.
"Saya nggak ngerti juga, saya kan baru gak tau ceritanya, saya takut salah ngomong nanti,"singkat Indra Budiman.
Terpisah, sebagai kontraktor pelaksana proyek tersebut berinisial Icip saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa pekerjaan proyek itu merupakan diwilayah air asin atau air laut.
"Tentunya soal kawat batu bronjong itu sudah putus putus kan pabrik yang buat bukan kita, apalagi diwilayah air asin. Dan pekerjaan proyek itu juga sudah beberapa kali ada perubahan. Selama kami mengerjakan proyek itu, setiap air pasang pasti tenggelam, jadi kami menunggu saat air surut atau air pasang kecil baru bisa dikerjakan makanya itu semen batu bronjongnya hilang,"ujarnya