RIAU24.COM - Wabah Marburg, virus mematikan mirip Ebola, telah menewaskan lima orang di wilayah Kagera barat laut Tanzania, mendorong kewaspadaan tinggi di negara tetangga Kenya.

Diketahui, Tanzania menyatakan wabah virus Marburg dinegaranya pada Selasa (21/3/2023).

Infeksi, yang sering menyebabkan pendarahan dan kegagalan organ, sebelumnya telah dilaporkan di Guinea Khatulistiwa, Uganda, Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya dan Afrika Selatan.

Wabah Marburg di Tanzania itu mengikuti wabah di Guinea Khatulistiwa yang menewaskan sembilan orang di negara Afrika Tengah itu bulan lalu.

Wabah Marburg paling mematikan dilaporkan pada 2005 di Angola di mana menewaskan 500 orang. Namun, kali ini, menteri kesehatan Tanzania, Ummy Mwalimu, mengatakan penyakit itu telah diatasi dan dia yakin penyakit itu tidak akan menyebar lebih jauh.

Wabah Marburg di Tanzania: Seberapa buruk?

Sejauh ini, tiga orang sedang dirawat di rumah sakit dan pihak berwenang sedang melacak 161 kontak, menteri kesehatan Tanzania Mwalimu melaporkan. Strategi negara untuk mengendalikan penyebaran Marburg telah diakui efektif oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan, "Upaya otoritas kesehatan Tanzania untuk menetapkan penyebab penyakit ini merupakan indikasi yang jelas dari tekad untuk secara efektif menanggapi wabah."

Virus Marburg: Bagaimana penyebarannya?

Kelelawar buah rousette Mesir sering menyimpan virus. Namun, monyet dan babi hijau Afrika juga bisa membawanya. Di antara manusia, ia menyebar melalui cairan tubuh dan kontak dengan tempat tidur yang terkontaminasi.

Virus Marburg: Apa yang membuatnya menjadi virus mematikan seperti Ebola?

Secara biologis, virus Marburg adalah bagian dari keluarga filovirus, keluarga virus yang sama dengan yang dimiliki virus Ebola. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, virus itu membunuh sekitar setengah dari mereka yang terinfeksi.

Infeksi virus Marburg: Gejala penyakit seperti Ebola

Infeksi oleh virus Marburg mengakibatkan penyakit fatal dengan gejala termasuk sakit kepala, demam, nyeri otot, muntah darah dan perdarahan.

Virus Marburg: Pengobatan dan penyembuhan penyakit seperti Ebola

Sejauh ini, tidak ada vaksin atau perawatan anti-virus yang disetujui untuk mengobati infeksi virus Marburg. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa rehidrasi dengan cairan oral atau intravena menghasilkan peningkatan peluang kelangsungan hidup individu yang terinfeksi.

(***)