Pabrik di China Merana Gegara iPhone Tak Laku
RIAU24.COM - Laba kuartal keempat pabrikan iPhone, Foxconn anjlok dari kuartal sebelumnya.
Ini sejalan dengan ekspektasi Apple yang memperkirakan pendapatannya turun dalam dua kuartal berturut-turut.
"Kami mempertahankan pandangan relatif konservatif pada elektronik konsumen cerdas dan berpikir mungkin akan sedikit menurun," jelas Chairman Foxconn, Liu Young-way pada earning call perusahaan, dikutip dari BGR.
Selama kuartal yang berlangsung Oktober hingga Desember, laba bersih berjumlah US$1,31 miliar. Angka itu turun USD 1,44 miliar dari tahun sebelumnya.
Laporan penurunan itu terungkap setelah Foxconn harus menghadapi banyak masalah terkait pabriknya.
Ini terkait wabah Covid-19 yang membuat adanya protes, pabrik tutup, dan meski buka tetap dalam jumlah yang sedikit.
Apple kini menyiapkan pabrik iPhone di luar China, termasuk pabrik yang dikelola oleh Foxconn, yaitu di India dan Vietnam untuk memproduksi lebih banyak produk.
Dengan solusi ini diharapkan mereka tak lagi menemukan masalah pabrik tutup berminggu-minggu, seperti yang dialami pabrik Foxconn di China tahun lalu.
Sementara itu, Apple mengharapkan penjualan iPhone bisa membaik. Harapan itu setelah produksi bisa kembali normal di China.
Tahun ini kemungkinan Apple akan meningkatkan penjualan iPhone lewat iPhone 15 pada akhir tahun ini. Sementara lini Mac kemungkinan tidak akan ada perubahan yang cukup signifikan.
Namun di sisi lain, Foxconn juga memperkirakan pertumbuhan signifikan pada area lain. Misalnya komputasi, cloud dan jaringan, serta produk komponen. ***