Credit Suisse Babak Belur 20 Persen, Apakah Sudah di Ambang Kebangkrutan?
Sementara itu, Pimpinan Credit Suisse, Axel Lehmann, tetap membela posisi bank tersebut dengan mengatakan lembaga perbankan itu telah 'mengonsumsi obat' untuk menghindari resiko. Ia juga mengomentari kemungkinan Credit Suisse mendapatkan suntikan dana pemerintah Swiss.
"Itu bukan topik. ... Kami diatur. Kami memiliki rasio modal yang kuat, neraca yang sangat kuat. Kita semua terlibat, jadi itu bukan topik sama sekali," tegasnya.
Penurunan saham ini terjadi saat biaya asuransi obligasi terhadap default atau CDS di Credit Suisse Group naik ke rekor tertinggi pada Senin. Hal ini terjadi setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) di AS yang memicu kekhawatiran tentang penularan yang lebih luas di industri perbankan.
Harga CDS Credit Suisse pada Senin melonjak sebanyak 36 basis poin menjadi 453 basis poin. Tercatat, jasa CDS bank asal Swiss itu menjadi yang paling melebar dalam indeks Bloomberg yang melacak CDS dari 125 perusahaan kelas atas Eropa.
Namun, bila ditarik sebelum kematian SVB, investor khawatir tentang kemampuan Credit Suisse untuk menempatkan rencana restrukturisasi yang akan memutarnya lebih jauh ke pinjaman swasta, memotong sebagian besar bisnis perbankan investasi, dan mengurangi biaya dengan memangkas 9.000 pekerjaan.
Awal bulan ini, Credit Suisse mengatakan pihaknya menunda publikasi laporan tahunannya menyusul permintaan menit-menit terakhir oleh regulator AS atas laporan keuangan sebelumnya.