RIAU24.COM - Asisten Bidang Operasi (AsOps) Kapolri, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi meninjau langsung kesiapan personel dan peralatan Polda Riau serta pemerintah provinsi dalam upaya pencegahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Negeri Lancang Kuning.

Jenderal bintang dua tersebut terjun langsung mengomandoi pengecekan bersama sejumlah pejabat tinggi Mabes Polri. Agung terbang dari Jakarta dan mendarat di Pekanbaru, Selasa 14 Maret 2023 siang. Usai tiba, AsOps memimpin apel kesiapsiagaan di markas Brimobda Polda Riau di Kota Pekanbaru.

Selain memberikan arahan kepada ratusan personel pada apelnya, Irjen Agung SIE juga mengecek satu persatu alat yang nanti digunakan dalam upaya pemadaman Karhutla, didampingi Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi dan sederet pejabat utama Polda Riau.

Polda Riau memiliki sederet alat pemadaman Karhutla, mulai dari mesin robin di darat dan permukaan air, pakaian anti api, mesin portable dengan semprotan air berjangkauan puluhan meter hingga alat pemadaman api kelas berat hingga kendaraan taktis (Rantis)

Bahkan Polda Riau juga memamerkan drone replika pesawat yang canggih do mana mampu terbang dua jam tanpa mendarat, serta memiliki jangkauan sampai 50 kilometer. Drone itu merupakan bantuan dari pusat diperuntukkan pemetaan wilayah, termasuk mengecek lokasi Karhutla.

"Ini luarbiasa. Saya berterima kasih kepada Riau karena sistem yang sudah ada sebelumnya terus dipertahankan agar tidak terjadi Karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya. Itulah tujuannya, untuk melihat persiapan agar Karhutla bisa ditangani dengan baik," kata Irjen Pol Agung.

"Tahun ini diperkirakan akan ada perubahan iklim di mana suhu panas akan lebih panjang. Apapun kondisinya, Riau akan selalu ada titik api yang harus ditangani, yang kecil atau besar. Kita siaga tahun ini menghadapinya," pertegas AsOps yang juga mantan Kapolda Riau tersebut.

Adapun agendanya di Riau tidak hanya hari ini saja. Dijadwalkan, Irjen Agung akan melakukan pengecekan serupa ke Kota Dumai besok. Bukan tanpa alasan, karena Dumai termasuk wilayah paling rawan terjadinya Karhutla. Demikian ditegaskan AsOps Kapolri tersebut.

"Potensinya saat ini yang paling rawan di Dumai. Besok akan kita lihat di Sei Sembilan. Dalam hal ini, Polri tidak bisa sendiri dan harus bekerja bersama stakeholder yang lain," yakin dia.

Selain kesiapan personel dan alat, AsOps juga membahas terkait penegakkan hukum Karhutla. "Tidak hanya memenjarakan orang, tapi bagaimana aturan itu dipatuhi, tidak hanya pemodal namun seluruh masyarakat. Selain itu, juga harus memperbaiki aspek kerusakan dampak dari Karhutla," tutur Agung.

Tidak hanya masyarakat, Irjen Agung juga mengingatkan perusahaan/korporasi untuk menjaga supaya wilayahnya tidak terbakar. "Jaga sekitarnya agar tidak terjadi Karhutla. Karena kita tahu di Riau banyak perusahaan perkebunan," pungkasnya.