Disentil Kiky Saputri, IDI Beberkan Beda Metode RS Indonesia vs Luar Negeri
RIAU24.COM - Beberapa hari yang lalu viral Kiky Saputri menceritakan pengalamanya mengantarkan mertua berobat. Ketika berobat di dokter Indonesia mertua Kiky disebut mengalami stroke kuping.
ketika mertuanya dibawa ke Simngapura, dokter setempat bependapat bahwa mertua Kiky hanya mengalami flu.
"Akhirnya ke Rumah Sakit Simngapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya ke telinga dan sekarang sudah sembuh. Kocak kan?" jelas Kiky.
Akibatnya pelayanan rumas sakit Indonesia di sorot, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Mohammad Abid Khumaidi, SpOT mengungkapkan bahwa memang ada perbedaan dalam prosedur.
"Di setiap pemeriksaan maka kita da namanya clinical pathway di Indonesia," jelas dr Abid melansir detikcom.
"Sehingga mana yang kemudian (dilakukan) penyesuaian. Tidak semua kemudian harus diperiksa semua laboratorium, semuanya diperiksa, tidak ya. Tapi sesuai dengan apa yang kemudian kita temukan pada saat kita melakukan analisa dan pemeriksaan fisik," sambungnya.
Berbeda dengan Indonesia yang melakukan pemilahan dalam melakukan pemeriksaan, pengecekan kesehatan di luar negeri biasanya dilakukan dengan paket keseluruhan.
Adapun clinical pathway yang dilakukan di Indonesia juga sudah masuk dalam program pemerintah yang diberi nama Pedoman Praktik Klinik atau PTK.
"Karena kalau umpanya kita tidak melakukan clinical pathway, tidak menyesuaikan PTK nanti akan ada ketidakefisienan pembiayaan. Artinya kita melihat juga dari sisi BPJS," jelas dr Adib.
"Ada beberapa pasien saya yang juga pernah ke luar negeri gitu. Dia dioperasi habis berapa. Terus (operasi) di sini dia nggak ada biaya. Karena apa? Pakai BPJS bisa," sambungnya.
Walaupun terdapat perbedaan metode pemeriksaan kesehatan, dr Adib memastikan bahwa kualitas dokter di Indonesia tidak kalah dari dokter yang ada di luar negeri.
"Tidak kalah, saya menjamin bahwa dokter Indonesia lebih baik," pungkasnya.
(***)