Cerita Prabowo Subianto Dilarang Naik Mobil Lexus
RIAU24.COM - Melarang Prabowo Subianto Naik mobil Lexus menjadi cerita tersendiri bari Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy.
Cerita ini merupakan kenangan saat dirinya terlibat dalam Pilpres 2024 dikutip dari detik.com.
"Pada waktu 2014 saya jadi tim strategi kampanye Prabowo-Hatta, waktu itu saya menggelar survei 2 minggu sekali," ujarnya.
Dari hasil survei diketahui jika Prabowo merupakan sosok yang merakyat.
"Kita menggelar 17 aspek kepemimpinan yang ikut disurvei, kewibawaan kepandaian, pengalaman, aura dan sebagainya, termasuk merakyat. Dari temuan selama 3 bulan survei itu konsisten pada waktu itu. Bahwa Pak Jokowi kalah di semua aspek kepemipinan dibanding Pak Prabowo, kalah kewibawaan, kalah kepemimpinan, kalah pengalaman, kalah latar belakang keluarga, semua kalah, cuma satu yang Pak Jokowi menang, yaitu merakyat," sebutnya.
Atas dasar itu, Rommy menyampaikan strategi ke cawapres Prabowo.
"Saya sampaikan empat mata dengan Pak Prabowo 'Pak ini hasil survei kita begini', 'Saran dari tim apa?' (Tanya Prabowo). 'Saran dari tim izin pak kalau bisa kemerakyatan bapak sekarang dipertontonkan karena paradigma rakyat hari ini bukan melihat seorang prince charming turun dari kuda kemudian menolong rakyat yang tidak punya, bukan begitu, jadi sekarang itu mereka rakyat kita maunya the presiden is just my neighborhood, itu presiden cuma tetangga sebelah rumah aja'," sebutnya.
Rommy pun menyampaikan strategi kalau Prabowo saat kampanye tidak memakai mobil Lexus-nya.
Rommy meminta Prabowo mengganti mobilnya dengan mobil yang murah agar terlihat merakyat.
"Kemudian saat saya ingatkan begitu, yang menarik jawaban Pak Prabowo yang membuat saya hormat, dia katakan gini 'Pak Rommy kalau kita ganti, saya bukan tidak mau, tapi itu kan namanya menipu rakyat', buat saya, oh saya hormat Jenderal, respect, karena artinya dia man of his mouth, dia memang apa yang dia katakan," ujarnya.