Intelijen AS Sebut Nord Stream Disabotase oleh Kelompok Pro Ukraina
RIAU24.COM - Laporan terbaru menyebutkan serangan terhadap pipa Nord Stream tahun lalu bisa menjadi tindakan anti-Rusia yang dilakukan di tengah perang yang sedang berlangsung oleh kelompok pro-Ukraina.
Sebuah laporan New York Times mengutip intelijen yang ditinjau oleh para pejabat di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa kelompok itu kemungkinan terdiri dari warga negara pro-Ukraina keturunan Rusia atau Ukraina. Intelijen, bagaimanapun, tidak mencapai kesimpulan yang pasti.
Laporan itu, sementara hampir memberikan kicauan bersih kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa tinjauan intelijen tidak menemukan bukti bahwa pelaku yang bertanggung jawab atas serangan Nord Stream bertindak di bawah arahan Zelensky atau letnan topnya.
Rusia telah menyalahkan Barat atas serangan September 2022 terhadap pipa gas Nord Stream yang menyebabkan kebocoran gas besar-besaran ke Laut Baltik. Amerika Serikat dan NATO menyebutnya sebagai tindakan sabotase.
Baik Rusia maupun Barat tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim dan tuduhan masing-masing. Moskow, bagaimanapun, meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk secara independen menyelidiki serangan bulan lalu.
Pipa Nord Stream, yang menghubungkan Rusia dan Jerman, menjadi titik nyala yang merusak tahun lalu di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Para pejabat AS menolak untuk mengungkapkan sifat intelijen, bagaimana intelijen itu diperoleh atau rincian kekuatan bukti yang dikandungnya. Mereka mengatakan bahwa tidak ada kesimpulan tegas tentang hal itu," kata laporan New York Times.
"Para pejabat yang telah meninjau intelijen mengatakan mereka percaya penyabot kemungkinan besar adalah warga negara Ukraina atau Rusia, atau kombinasi keduanya. Para pejabat AS mengatakan tidak ada warga negara Amerika atau Inggris yang terlibat," tambahnya.
Amerika Serikat bukan pihak dalam penyelidikan apa pun atas insiden sabotase Nord Stream. Negara-negara Eropa tempat pipa melakukan perjalanan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Moskow pekan ini menyerukan semua pemangku kepentingan Nord Stream untuk memutuskan nasibnya setelah tiga dari empat jaringan pipa hancur dalam serangan itu.
(***)