Vanuatu Nyatakan Keadaan Darurat Setelah Dilanda Gempa dan Angin Topan
RIAU24.COM - Vanuatu menyatakan keadaan darurat pada hari Jumat setelah dua gempa bumi melanda secara beruntun, dan topan kedua menghantam negara Pasifik itu.
Survei Geologi AS melaporkan gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter pertama melanda pada 1804 GMT di lepas pulau Espiritu Santo di utara pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan dengan magnitudo 5,4 melanda pulau itu tak lama setelah itu.
Namun, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada ancaman tsunami dari gempa awal.
Juru bicara Palang Merah Pasifik, Soneel Ram mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Topan Judy telah menerjang negara itu dengan angin hingga 200 kilometer (125 mil) per jam, hanya dua hari sebelumnya.
Ketika gempa melanda, penduduk setempat sudah berurusan dengan atap dan bangunan yang robek akibat topan. Sementara jalan-jalan masih banjir, listrik dan komunikasi masih terpengaruh di seluruh negara pulau.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Palang Merah Vanuatu, Dickinson Tevi telah memperingatkan kemungkinan kerusakan yang signifikan.
Tevi mengatakan kepada AFP, "orang-orang di (Espiritu) Santo merasakan gempa, tetapi tidak bisa keluar untuk menilai kerusakan karena angin kencang. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak tidur nyenyak karena gempa bumi melanda ketika mereka sudah bangun dari topan."
Kembali pada bulan Januari, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter juga melanda Espiritu Santo, yang mendorong penduduk desa untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi dan tidak menyebabkan kerusakan besar.
Laporan Risiko Dunia tahunan menempatkan Vanuatu di antara salah satu negara yang paling rentan terkena bencana alam seperti gempa bumi, kerusakan akibat badai, banjir, dan tsunami.
(***)