Buntut Kasus Pembunuhan Abby Choi, Perempuan Cina Semakin Ogah Nikah dan Punya Anak
"Tidak menikah dan tidak punya anak memang paling aman," kata warganet Cina lainnya.
Gagasan tradisional tentang pernikahan dan kewajiban keluarga tetap kuat di Cina. Kendati demikian, banyak orang muda mulai mempertanyakan hal ini dengan mengutip pengasuhan anak yang tidak terjangkau, dukungan yang tidak memadai untuk ibu yang bekerja, dan aspirasi individualistis. Persoalan ini tercermin dalam meningkatnya angka perceraian.
Beberapa poster media sosial menyoroti sulitnya meninggalkan pernikahan yang penuh kekerasan setelah pada 2021 diberlakukan 'masa tenang' wajib selama 30 hari bagi pasangan yang ingin bercerai.
Selain itu, banyak juga yang mengkritik pola pikir konservatif yang umum di beberapa bagian pedesaan Cina, yaitu memprioritaskan pria daripada wanita.
Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan gender yang mencolok dalam populasi Cina karena aborsi selektif jenis kelamin selama beberapa dekade. Cina memiliki sekitar 722 juta laki-laki dan 690 juta perempuan.
Tragedi pembunuhan Choi dan perempuan di Henan merupakan insiden terbaru yang menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan terhadap perempuan.