Mohon Dukungan Votting, Luar Biasa ! SMPN 2 Bantan Sukses Produksi Film Dedap Durhaka, Diterima Panitia Lomba Nyalasia di Jakarta
RIAU24.COM -BENGKALIS - Sebuah karya flem Dedap Durhaka indie produksi Sanggar Riuh Selat, SMPN 2 Bantan, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, sukses diproduksi, kemudian dikirim dan di terima panitia lomba Nyalasia di Jakarta, dan langsung menggelar kenduri sekaligus nonton bareng pun digelar, Senin 27 Februari 2023 malam lalu.
Hadir sekitar 100an undangan dalam acara yang digelar di aula sekolah tersebut merupakan para pemain film, kru, pendukung artistik, orang tua para pemain, beberapa kepala desa, kepala SD, SMA serta tokoh masyarakat setempat.
"Alhamdulillah, dalam perjalanan produksi film Dedap Durhaka ini anak-anak tetap sehat, kami tetap sehat dan semuanya berjalan lancar walaupun perjuangan berdarah-darah tapi selesai juga,"ungkap Kepala SMPN 2 Bantan, Sumantari, MPd merupakan produser film itu seraya menyampaikan ucapan ribuan terima kasih kepada banyak pihak yang tidak bisa disebutkan yang satu persatu, Kamis 2 Maret 2023 malam.
Sumantari juga menyampaikan ucapan terimakasihnya khusus kepada Kepala Desa Teluk Bambang yang selalu hadir sejak pertama proses pengambilan gambar hingga selesai.
"Alhamdulilah barang barang zaman dulu langsung dikeluarkannya sebagai pendukung filem tersebut sehingga kami tidak susah susah mencari,"ucapnya.
Diutarakannya, artistik yang dimaksud berupa, tempayan, pelita zaman dahulu yang masih disimpan oleh Kades Pambang M Ali.
Selain M Ali, juga ada beberapa nama kepala Desa yang disebutkan Sumantari mereka adalah Pasla merupakan Kades Pambang Pesisir atas keikutsertaan warganya dalam film tersebut.
Kepada Rahmad dan Zubaidah pemilik rumah Dedap dan mencari ikan dijinjing sebagai Dedap Kecil. Didik Susanto pemilik kapal yang sarat muatan dan mau berangkat ke Malaysia, Rahmat dan Ahwa pemilik pelabuhan, Siswanto dan Rozana pemilik rumah Jelutung.
"Atas kebaikan ini kami ucapkan terimakasih. Film ini sudah diterima panitia, kami kembali meminta kepada seluruh masyarakat di kabupaten Bengkalis, bahwa film ini bisa menang jika mendapatkan votting ataupun dukungan yang banyak," ungkap Sumantri lagi seraya mengajak untuk memberikan dukungan film tersebut.
Dia menambahkan bahwa film Dedap Durhaka ini dimainkan dan dibuat oleh anak-anak daerah SMPN 2 Bantan yang tentunya bernilai motivasi dan bisa saja menjadi peluang ber akting di kemudian hari dalam film yang lebih baik lagi.
"Kami sangat merasa bangga dalam hal ini, desa Teluk Pambang yang jauh dari keramaian. Dan film ini sangat luar biasa, apalagi putra dan putri SMPN 2 Bantan ini. Dalam waktu yang singkat film ini diproduksi, ini suatu kebanggaan bagi kita semua, mudah-mudahan ke depan, marilah kita berdo'a sesudah film ini akan ada film lain lagi yang kita buat di daerah negeri junjungan ini,"ungkap M Ali yang siap memberikan dukungannya.
Sementara, Muhammad Aiman Zafran berperan sebagai Dedap besar mengaku sangat berat tokoh yang diperankannya pada filem tersebut. Tetapi, ungkapnya, meskipun berat dan merasa kelelahan, ia mengaku asyik.
"Walapun merasa capek, tapi asyik, dan ini harus kita nikmati, dab setelah saya menonton bareng hasilnya, tentunya membuat saya senang dan bahagia," ucap Aiman Zafran yang mengaku bercita cita menjadi prajurit TNI AD ini.
Nurhidayah yang berperan sebagai Emak Dedap pula mengungkapkan kerja sama semua tim dan tunjuk ajar dari semua kru menjadi motivasi baginya bisa berakting.
"Pokoknya, saya tak menyangka bisa jadi macam gini,"ungkap Nurhidayah seraya mengatakan tidak pernah berakting sama sekali.
Erys Nando, dipercaya menjadi boomer juga sebagai figuran Budak, mengaku bersyukur bisa belajar menjadi boomer, walaupun merasa kelelahan dan merasa sakit tapi asyik dan siap untuk ikut kembali.
Sumantari kembali menambahkan, dengan film ini, semoga menjadi motivasi bagi orang tua, supaya untuk mendukung produksi berikutnya apapun bentuk filmnya merupakan kreatifitas anak-anak daerah kita.
"Kita berdo'a mudah-mudahan film Dedap Durhaka ini menjadi film yang terbaik. Kita berkomitmen, guru-guru, siswa dan kepala sekolah, menggali potensi agar dikembangkan sehingga kedepan anak-anak kita ini betul-betul menjadi orang yang punya arti dalam kehidupan sendiri dan juga masyarakat," lanjut Sumantri.
Susan Sulistiya yang mendapat peran antagonis sebagai Dara satu mengaku bahagia bisa berakting di film ini.
Lalu, Sawaludin yang berperan sebagai Jelutung juga mengaku asyik senada dengan yang lainnya termasuk juga Muhammad Khairi Fahrizan berperan sebagai Anjang. Julianto, Ama sebagai bapak Dedap dan Nurhidayah Emak Dedap, mengaku telag mendapatkan pengalaman baru serta tidak menyangka bisa menjadi sebuah film.
"Siang malam syuting, memang tidak terasa penatnya, tapi malah menimbulkan keasikan tersebut dan terbayar lunas seperti yang ditampilkan di film tersebut,"pungkasnya.