Kanada Ikuti Jejak Komisi AS dan Eropa Melarang TikTok dari Perangkat Pemerintah
RIAU24.COM - Setelah AS, Kanada melarang aplikasi media sosial China TikTok dari perangkat yang dikeluarkan pemerintah karena masalah keamanan.
Sekretariat Dewan Keuangan Kanada dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa aplikasi tersebut menghadirkan ancaman keamanan yang tidak dapat diterima karena metode pengumpulan data TikTok menyediakan akses ke konten telepon pemerintah.
Reuters melaporkan bahwa regulator privasi federal dan provinsi negara itu bersama-sama menyelidiki aplikasi Tiongkok yang dimiliki oleh ByteDance, atas kekhawatiran tentang penggunaan dan pengungkapan informasi pribadi.
Pernyataan Dewan Keuangan mengatakan, "untuk masyarakat luas, keputusan untuk menggunakan aplikasi atau platform media sosial adalah pilihan pribadi."
"Namun, panduan Pusat Keamanan Siber (Pusat Cyber) Kanada dari Communications Security Establishment sangat menyarankan agar orang Kanada memahami risikonya dan membuat pilihan berdasarkan informasi sendiri sebelum memutuskan alat apa yang akan digunakan," imbuh pernyataan tersebut.
Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Komisi Eropa memberlakukan larangan serupa di seluruh benua.
Komisi dalam pernyataannya mengatakan, "menangguhkan penggunaan TikTok adalah keputusan internal murni karena alasan keamanan siber untuk melindungi data dan staf Sekretariat Jenderal Dewan (GSC). Karena GSC tidak memiliki hubungan kontraktual dengan TikTok, tidak ada kewajiban untuk berkonsultasi atau memberi tahu mereka."
TikTok telah berulang kali menyangkal niat tersebut. Media sosial itu mengatakan bahwa mereka kecewa dengan keputusan Kanada.
Seorang juru bicara dalam pernyataan yang dikirim melalui email mengatakan bahwa keputusan itu dikeluarkan tanpa mengutip masalah keamanan khusus dan tidak ada kontak yang dibuat untuk membahas masalah tersebut sebelum pengambilan keputusan.
Langkah baru-baru ini adalah potensi iritasi lain dalam hubungan Tiongkok-Kanada, yang telah tegang selama beberapa tahun terakhir karena kecurigaan Ottawa bahwa China telah melakukan operasi pengawasan udara dan laut dan telah berusaha untuk mempengaruhi pemilihannya.
Menanggapi tuduhan tersebut, China membantah dan mendesak Ottawa untuk menghentikan apa yang disebutnya spekulasi dan pencoretan yang tidak beralasan.
(***)